tag:blogger.com,1999:blog-2183757421998292062024-02-07T12:50:07.048+07:00CATATAN PINGGIR JALANMenghimpun Rasa Yang TercecerThailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.comBlogger70125tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-36714028569606794412015-04-18T12:47:00.004+07:002015-04-18T12:47:40.921+07:00DARKNESSLord Byron (George Gordon Byron, Inggris abad ke-19 tahun 1816).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9kZEfOwxKjLDjJzMBx2ww7wwaJYtChI4e9jrC6BIDQ0hReVDJ_Z8ooCncS5Yb0VYuc3XOYZQ2oaDFGbZStpQIpJo43p9CSZDSY0IzEzeO_hqxaY7ipGzC4jmA93E__VW97Yu9lmhE2Ks/s1600/letusan-gunung-tambora1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9kZEfOwxKjLDjJzMBx2ww7wwaJYtChI4e9jrC6BIDQ0hReVDJ_Z8ooCncS5Yb0VYuc3XOYZQ2oaDFGbZStpQIpJo43p9CSZDSY0IzEzeO_hqxaY7ipGzC4jmA93E__VW97Yu9lmhE2Ks/s320/letusan-gunung-tambora1.jpg" /></a></div>
<br />
And war, which was a moment was no more, did glut himself again. A meal was bought, with blood, and each state sullenly apart gorging himself in gloom. No love was left.”<br />
( Perang, yang saat ini sudah berhenti, muncul kembali untuk memuaskan diri. Santapan bergelimang darah yang memuaskan muka yang cemberut berkeping-keping. Tak ada rasa yang tersisa )<br />
<br />
“I had a dream which was not all a dream.”<br />
(Saya punya mimpi yang tak sepenuhnya mimpi).
<span class="fullpost"> </span><br />
<br />
<span class="fullpost">“The bright sun was extinguished, and the stars did wander darkling in the eternal space. Rayless, and pathless, and the icy earth swung blind and blackening in the moonless air. Morn came and went—and came, and brought no day.” </span><br />
<span class="fullpost">(Matahari yang terang itu padam, dan bintang-bintang menggelap di angkasa yang abadi. Tanpa cahaya, tanpa jalan, dan Bumi yang beku membuta dan menghitam dalam langit tak berbulan. Pagi datang dan pergi—dan datang lagi, tanpa membawa hari). </span><br />
<br />
<span class="fullpost">All Earth was but one thought, and that was death. Immediate and inglorious. And the pang of famine fed upon all entrails, men died, and their bones were tombless as their flesh.” </span><br />
<span class="fullpost">(Seluruh Bumi cuma punya satu pikiran, dan itu adalah kematian. Tiba-tiba dan begitu hina. Dan kelaparan yang menyapa perut, orang-orang mati, dan tulangnya tak berpusara seperti halnya daging mereka). </span><br />
<br />
<span class="fullpost">Nb : </span><br />
<span class="fullpost">PUISI INI menceritakan dahsyatnya dampak letusan Gunung Tambora Indonesia dua abad lalu di Eropa. </span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-14000420581348691882014-09-03T16:50:00.000+07:002015-04-18T12:52:01.429+07:00SELAMAT DATANG KAMPUS NEGERI DI TANAH BIMA
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggQSMC5tIqttdJhS47O4PFUp63l6mlANPeuwvzvPtryJHRMhyHEz9CPgM5FOhqZ96AkhPobmtRZfYUeqIkA_adsA-IsuCwNc7aJYmFzXnsvUiI3R6wWlr6314bo6xRXZEZWgR8ZSE-7do/s1600/Good+Momentum+In+Life+(2).JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggQSMC5tIqttdJhS47O4PFUp63l6mlANPeuwvzvPtryJHRMhyHEz9CPgM5FOhqZ96AkhPobmtRZfYUeqIkA_adsA-IsuCwNc7aJYmFzXnsvUiI3R6wWlr6314bo6xRXZEZWgR8ZSE-7do/s1600/Good+Momentum+In+Life+(2).JPG" height="162" width="200" /></a></span></div>
<span class="fullpost">
<br />
<b>Oleh : Muhammad Fahri, SPi. MP**)</b><br />
* Pemerhati Pendidikan Vokasi<br />
** Staf Pengajar SMKN 1 Bima<br />
<br />
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci utama dalam menggerakkan akselarasi pembangunan sebuah daerah maupun dalam skala nasional. Upaya penggalian keunggulan dan potensi strategis sebuah daerah akan ditentukan oleh taraf kualitas sumberdaya manusia didaerah tersebut. Sehingga, upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia menjadi kemestian dalam memacu perkembangan wilayah kearah yang lebih maju, modern dan sejahtera. Pendidikan menjadi vital ketika tema kemajuan menjadi topik pembahasannya. Pendidikan diharapkan akan melahirkan tenaga-tenaga terampil yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terapan terkait dengan potensi keunggulan yang dimiliki oleh sebuah daerah. <br />
<br />
“Tanah Bima” ( merujuk pada naluri kesukuan terdiri dari 3 daerah otonom yaitu Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu ), memiliki potensi unggulan dibidang pertanian, peternakan, budidaya perairan, penangkapan ikan, kehutanan, pertambangan, dan kepariwisataan. Merujuk pada potensi tersebut, masih belum tergarap dengan optimal dikarenakan masih minimnya kualitas sumberdaya manusia yang berkiprah dibidang tersebut. Alhasil, pengelolaan potensi-potensi tersebut masih belum memberikan konstribusi yang maksimal bagi sumber pendapatan di masing-masing daerah tersebut. <br />
<span class="fullpost">
<br />
Keberadaan lembaga pendidikan tinggi di Tanah Bima meskipun secara kuantitas relatif banyak untuk ukuran sebuah daerah, namun belum ada satupun yang bergerak pada disiplin keilmuan berbasis potensi lokal daerah seperti yang disebutkan diatas. Sebuah realitas yang kontraproduktif jika kita ingin berharap untuk mengoptimalkan potensi wilayah. Kaum muda Bima harus merantau jauh ke daerah lain untuk belajar disiplin keilmuan yang terkait dengan potensi daerahnya. Sebuah usaha yang memerlukan kegigihan tersendiri. Kehadiran lembaga pendidikan tinggi yang berbasis potensi lokal sudah lama menjadi impian masyarakat Bima. Berbagai upaya dari pemerintah daerah telah dilakukan untuk menghadirkan lembaga pendidikan tinggi negeri di Tanah Bima. Ide awal dicetus oleh Almarhum Nur Latif, Walikota Bima saat itu, namun tidak dapat dituntaskan karena sang Walikota dijemput Sang Khalik. <br />
<br />
Letak geografis Tanah Bima yang sangat strategis sebagai penghubung antara wilayah Indonesia barat dan timur menjadikan daerah ini memiliki posisi yang vital untuk mendukung upaya pemerataan pembangunan nasional. Dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Tahun 2011-2025, Propinsi NTB dikukuhkan sebagai “Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Ketahanan Pangan Nasional” merupakan tantangan yang harus dijawab dengan kesungguhan. Oleh karenanya, kehadiran lembaga pendidikan tinggi dengan disiplin keilmuan berbasis potensi wilayah menjadi wadah akselarator bagi upaya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam yang dimiliki. <br />
<br />
Pemeritah Kabupaten Bima bekerjasama dengan Universitas Mataram telah melakukan kajian dan usaha yang lebih maju dengan menginisiasi pendirian Pendidikan Vokasi Kejuruan setingkat Diploma 3 dibawah pengelolaan Universitas Mataram untuk Kampus di Bima, lokasi kampus tepatnya di Sondosia Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Dalam hal ini, Pemeritah Kabupaten Bima telah menyediakan lahan seluas lebih kurang 3 Ha dan direncanakan akan diperluas sampai 10 Ha. Saat ini, Pemkab Bima juga telah menyediakan ruang perkuliahan sebanyak 9 ruangan dan akan terus dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana pendukung lainnya. Proses perkuliahan akan dimulai pada Tahun Ajaran baru 2014/2015 ini dengan 3 program studi awal dari 6 yang telah diusulkan yaitu : D3 Produksi Ternak dan kesehatan Hewan, D3 Budidaya Perairan dan D3 Agroindustri. <br />
<br />
Berdasarkan studi kelayakan (feasibility study) bahwa sektor unggulan primadona dan dapat memberikan sumbangan cukup besar bagi perekonomian daerah NTB berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah sektor pertambangan, pariwisata, pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan. Pengembangan sektor unggulan berdampak positif bagi peluang kesempatan kerja bagi masyarakat melalui “employment multiplier effect” sehingga dalam waktu yang relatif tidak lama diperkirakan indistri garmen, tekstil, mesin, dan produk-produk kimia lainnya akan tumbuh dengan pesat. Terkait dengan perkembangan inilah maka sangat diperlukan kehadiran lembaga pendidikan vokasi yang akan menghasilkan tenaga tenaga terampil sesuai dengan sektor unggulan tersebut. <br />
<br />
Data statistik Dikpora Propinsi NTB menunjukkan bahwa jumlah siswa lulusan pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) tahun 2012/2013 tercatat 61.546 orang, sedangkan daya tampung perguruan tinggi negeri/swasta hanya 35 % dari lulusan pendidikan menengah. Inilah tantangan sekaligus peluang bagi pendirian pendidikan vokasi dalam upaya penyiapan sumberdaya manusia terampil, berkualitas dan menguasai Iptek di daerah ini. Lebih lanjut, gambaran kenyataan bahwa penduduk yang bekerja menurut tingkat pendidikan menunjukan ketidakseimbangan antara lulusan perguruan tinggi (S1) dengan lulusan pendidikan diploma. Terlihat bahwa setiap tahunnya lulusan pendidikan S1 lebih banyak dibanding lulusan diploma. Rasio lulusan S1:D3 sebesar 3:1. Menurut Suhendro (1996), rasio ideal bagi lulusan S1 dengan D3 adalah 1:1. Sehingga, kehadiran pendidikan vokasi diploma ini menjadi penyeimbang bagi kesenjangan rasio lulusan S1 dengan D3. <br />
<br />
<b>Cikal Bakal Politeknik Negeri Bima </b><br />
<br />
Pendidikan Vokasi Universitas Mataram Kampus Bima ini, dalam jangka panjangnya, direncanakan akan bermetamorfosis menjadi Kampus Politeknik Negeri Bima (PNB) dan menjadi Kampus Negeri pertama di Tanah Bima. Dengan demikian, akan menjawab kerinduan panjang masyarakat Tanah Bima untuk kehadiran kampus negeri di negeri Dana Mbojo. Sehingga, kehadiran program pendidikan vokasi Universitas Mataram Kampus Bima ini semestinya mendapat dukungan dan partisipasi semua pihak di Tanah Bima guna peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang akan terlibat dalam mengelola sumber daya alam dan potensi daerah yang besar tersebut sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah. <br />
<br />
Kedepannya, ruang lingkup cakupan pendidikan vokasi Universitas Mataram Kampus Bima ini akan menjadi wadah pengembangan sumberdaya manusia tidak hanya didaerah Tanah Bima namun dapat diperluas sebagai pusat pendidikan vokasi ternama bagi wilayah Indonesia timur. Masyarakat Propinsi NTT terutama Pulau Flores dan Sumba akan meliriknya mengingat akses yang lebih mudah secara geografis dengan Bima. <br />
<br />
Rencana pembentukan Propinsi Pulau Sumbawa (PPS) jika terlaksana dalam waktu dekat juga akan menjadikan program vokasi ini sebagai cikal bakal pendirian kampus negeri di Propinsi baru ini, layaknya Universitas Mataram saat ini bagi Propinsi NTB. <br />
<br />
Harapannya, program vokasi Universitas Mataram Kampus Bima ini dapat menjadi katalisator percepatan perkembangan daerah menuju masyarakat yang maju, modern dan sejahtera. Selamat Datang Kampus Negeri Di Tanah Bima. Bagaimana pendapat anda ? <br />
<br />
<br />
</span>
Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-48212850510340146032013-06-11T14:12:00.002+07:002013-06-11T14:26:59.773+07:00Memahami Dunia Sebagai Suaka<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4_YRFKRwAlZsMzS3NdjB2skrq_MbitM-1RjoNaGaeHw-_i8g6kQRraFvrCh_a3oCUqk1P2Q-SHI9GFy82VDZFPdyTekflbvM5_E93R-MCH0JnrFRukyJ2xcb-TmMuKiNW1hAxCrxDBmw/s1600/IMG_2905.resized.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4_YRFKRwAlZsMzS3NdjB2skrq_MbitM-1RjoNaGaeHw-_i8g6kQRraFvrCh_a3oCUqk1P2Q-SHI9GFy82VDZFPdyTekflbvM5_E93R-MCH0JnrFRukyJ2xcb-TmMuKiNW1hAxCrxDBmw/s320/IMG_2905.resized.JPG" width="320" /></a></div>
<em style="color: #333333; font-family: 'Lucida Sans Unicode', 'Lucida Grande', sans-serif; line-height: 26px; text-align: -webkit-center;"></em><br />
<div style="font-size: 16px;">
<em style="color: #333333; font-family: 'Lucida Sans Unicode', 'Lucida Grande', sans-serif; line-height: 26px; text-align: -webkit-center;"><em style="color: #333333; font-family: 'Lucida Sans Unicode', 'Lucida Grande', sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26px; text-align: -webkit-center;"><br /></em></em></div>
<em style="color: #333333; font-family: 'Lucida Sans Unicode', 'Lucida Grande', sans-serif; line-height: 26px; text-align: -webkit-center;">
<span style="font-size: x-small;">Oleh</span></em><span style="font-size: x-small;"><span style="color: #333333; font-family: 'Lucida Sans Unicode', 'Lucida Grande', sans-serif; line-height: 26px; text-align: -webkit-center;"> </span><strong style="font-family: 'Lucida Sans Unicode', 'Lucida Grande', sans-serif; line-height: 26px; text-align: -webkit-center;">BRIGITTA ISWORO LAKSMI. (Sumber : kompas.com)</strong></span><br />
<div>
<div style="text-align: -webkit-center;">
<span style="font-family: Lucida Sans Unicode, Lucida Grande, sans-serif;"><span style="line-height: 26px;"><b><br /></b></span></span></div>
Observasi kecil. Kita berjalan mengamati sepanjang lantai di dinding pinggir sebuah pesta perkawinan sesaat setelah acara makan prasmanan berlangsung. Tak pelak, kita akan menemukan bergunung-gunung nasi dengan beragam lauk-pauk teronggok di piring-piring yang (juga) teronggok di lantai. Miris.<br />
<br />
Mengonsumsi makanan secara bebas telah menjadi upacara pemenuhan nafsu mengonsumsi yang dipicu dari indra penglihatan dan penciuman. Tamu berdesakan, berlomba mengambil makanan. Sebanyak-banyaknya. Jika makanan yang diambil dimakan habis, mungkin petani dan tukang masak akan tersenyum puas. Lain cerita jika makanan itu dibuang dan bakal menjadi sampah.<br />
<br />
Kebanyakan dari kita tidak mampu melihat keterkaitan antara sumber daya alam dan berbagai benda yang kita konsumsi, termasuk makanan. Keterpecahan dalam melihat realitas lingkungan dan ekosistem di balik barang konsumsi tidak berdiri sendiri.<br />
<br />
Fritjof Capra dalam The Turning Point secara gamblang menguraikan bagaimana pemikiran Cartesian (Descartes) telah mendorong cara pandang yang mekanistik, yang mengotak-kotakkan realitas dalam kehidupan kita. Integritas dan keseimbangan antara organisme dan lingkungan pun menghilang.<br /><span class="fullpost">
<br />
Bersamaan dengan berakhirnya Perang Dunia II yang memiskinkan negara-negara kuat dunia, paradigma pertumbuhan ekonomi dipandang tepat sebagai jalan keluar. Teknologi menjadi sarana meningkatkan produktivitas. Sumber daya alam dibongkar, berbagai benda konsumsi diciptakan menggunakan teknologi. Sementara proses ekologis dan keberlanjutan lingkungan pun hancur.<br />
<br />
<b>Keterkaitan</b><br />
<br />
Ketika ide Cartesian mengotak-kotakkan berbagai hal, sebenarnya semua sistem justru dalam keterkaitan satu dengan yang lain. Thomas M Kostigen (You Are Here, 2008) menuturkan hal itu setelah berjalan memutari bola dunia untuk mengalami fakta keterkaitan antarsistem dan antarmakhluk.<br />
<br />
Dia melacak jejak kerusakan akibat praktik pembangunan yang menekankan pertumbuhan ekonomi dengan indikator produk domestik bruto. Saat kerusakan berlangsung masif, respons terhadap kerusakan demikian tidak memadai. Perusakan jauh lebih cepat dibandingkan dengan pemulihan. Penggundulan hutan menggunakan mesin berat berhektar-hektar sehari. Upaya memulihkan hutan membutuhkan puluhan tahun. Ekosistem dan keanekaragaman hayati tidak mungkin dikembalikan pada kondisi awalnya.<br />
<br />
Kostigen berjalan dari Jerusalem (Israel), menjelajah ke Mumbai (India), Borneo (Kalimantan, Asia Tenggara), Kota Linfen (China), Shishmaref Village (Alaska), rimba Amazon (Amerika Latin), tempat pembuangan sampah Fresh Kills Landfill (New York, AS), Samudra Pasifik, Great Lakes, Duluth (Minnesota, AS), dan pulang ke kotanya Santa Monica (California, AS). Dia berpikir.<br />
<br />
Menjalani keseharian, Kostigen menunjukkan, penghematan energi listrik dapat dilakukan dengan mengubah jam. Dengan memundurkan waktu satu jam, orang akan berada di luar rumah satu jam lebih lama. Dia tidak menyalakan lampu rumah sehingga konsumsi energi—yang sebagian besar masih digerakkan batubara—berkurang.<br />
<br />
Saat menyaksikan penggundulan rimba Amazon, Kostigen tersadar akan cara-cara manusia mengonsumsi kertas. Mungkin hanya dalam hitungan menit, kertas kita remas dan kita buang. Sebagai catatan, penggunaan kertas per kapita di AS mencapai 1.400 lembar per minggu. Hal itu berarti sekitar 73.000 lembar setahun, ekuivalen hampir sembilan batang pohon per orang (!). Bisa kita hitung, cara kita mengonsumsi kertas.<br />
<br />
<b>”Inter-being”</b><br />
<br />
Barang konsumsi, termasuk makanan, tersedia setelah melalui rantai proses produksi yang panjang dan kompleks. Menurut Sudrijanta SJ, setiap benda adalah inter-being. Setiap benda merepresentasikan keberadaan (benda) lainnya.<br />
<br />
Saat kita menyia-nyiakan makanan, itu sama artinya dengan menyia-nyiakan segala sumber daya alam yang turut andil dalam proses produksi makanan itu. Juga sama artinya dengan menyia-nyiakan kerja manusia yang ambil bagian dalam rantai produksi, serta memuat ketidakadilan terhadap makhluk lain yang tidak berkesempatan mendapat makanan.<br />
<br />
Menurut catatan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), untuk memproduksi 1 liter susu dibutuhkan 1.000 liter air, dan sekitar 16.000 liter air (sekitar 100 tong minyak tanah) untuk membesarkan sapi sebelum dagingnya tersaji dalam satu buah hamburger. Selain itu, transportasi dalam proses produksi sapi, daging, dan roti mengemisikan gas rumah kaca (GRK) penyebab pemanasan global yang mengakibatkan anomali cuaca dan perubahan iklim.<br />
<br />
Fakta lain, produksi makanan secara global menguasai 25 persen lahan yang bisa didiami manusia, membutuhkan 70 persen air bersih, 80 persen deforestasi, dan 30 persen emisi GRK. Proses produksi makanan global menjadi pendorong utama perubahan fungsi lahan dan hilangnya keanekaragaman hayati.<br />
<br />
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), setiap tahun 1,3 miliar ton makanan terbuang sia-sia. Di sisi lain, setiap hari satu dari tujuh orang di dunia tidur dengan perut lapar, dan lebih dari 20.000 anak-anak balita meninggal akibat kelaparan.<br />
<br />
Tahun ini, UNEP menetapkan tema ”Think.Eat.Save World Environment” sebagai peringatan Hari Lingkungan Sedunia pada hari ini. Pertanyaannya, masihkah kita bertahan dengan gaya hidup tak seimbang dan tak adil itu, yang menghancurkan lingkungan hidup? Kita ditantang mengubah gaya kita mengonsumsi makanan. Kita digugah untuk membuat keputusan tepat guna mengurangi jejak karbon. Dunia, lebih dari sekadar korban eksploitasi, adalah suaka kemanusiaan dan kehidupan seperti diungkapkan filosof lingkungan, Henryk Skolimowski.
</span></div>
<div>
<br /></div>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-10076428462218976562012-12-28T22:05:00.000+07:002012-12-28T22:07:22.178+07:00Pendidikan di Pusaran KerawananOleh Hafid Abbas *)<br />
<br />
Menarik direnungkan apa yang pernah dikemukakan oleh Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi. Bagi Malaysia, kata Badawi, pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia bukan sekadar sesuatu yang mutlak atau sangat vital, melainkan persoalan hidup matinya Malaysia.<br />
<br />
Jika Indonesia berpandangan sama, bahwa pendidikan adalah persoalan hidup matinya bangsa ini di masa depan, maka sudah waktunya bangsa ini membenahi pendidikan secara sungguh-sungguh pada semua dimensi persoalan pendidikan. Beberapa waktu lalu (27/11/2012) harian ini melaporkan peringkat pendidikan Indonesia pada urutan terendah di dunia. Berdasarkan tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan Pearson, sistem pendidikan Indonesia berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan Brasil. Tempat pertama dan kedua diraih Finlandia dan Korea Selatan.<br />
<br />
<b>Tiga titik rawan</b><br />
<br />
Jika wajah pendidikan kita seperti itu, proses perjalanan peradaban modern bangsa ini ke masa depan akan bergerak di atas pelataran yang amat rapuh. Berikut ini titik-titik rawan itu. Pertama, pada 21 Maret 2011, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR melaporkan, 88,8 persen sekolah di Indonesia, mulai dari SD hingga SMA/SMK, belum melewati mutu standar pelayanan minimal.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Berdasarkan data yang ada, 40,31 persen dari 201.557 sekolah di Indonesia berada di bawah standar pelayanan minimal, 48,89 persen pada posisi standar pelayanan minimal, dan 10,15 persen yang memenuhi standar nasional pendidikan. Sekolah-sekolah yang dinilai mampu bersaing dengan mutu pendidikan negara-negara lain, yang disebut rintisan sekolah bertaraf internasional, hanya 0,65 persen.<br />
<br />
Jika potret suram itu tidak segera berubah, di masa depan pendidikan kita hanya akan menghasilkan bangsa kuli yang tidak mampu bersaing dengan bangsa lain. Lebih mengkhawatirkan lagi, pada 2015 kita akan memasuki satu komunitas masyarakat tunggal ASEAN. Namun, sayang sekali, hingga kini belum terlihat adanya tanda-tanda perubahan secara signifikan pembenahan pendidikan nasional memasuki era baru itu. Dengan mutu pendidikan yang rendah, Indonesia sesungguhnya akan memasuki era kolonialisme baru dari bangsa lain yang kualitas pendidikannya lebih maju. Terdapat sekitar 2,7 juta buruh migran Indonesia bekerja di Malaysia, diperkirakan 60 persen bekerja sebagai pekerja rumah tangga, buruh perkebunan, dan buruh konstruksi.<br />
<br />
Kerawanan kedua, saat ini tercatat sekitar 3.600 perguruan tinggi swasta dan hanya ada 92 perguruan tinggi negeri. Dari jumlah itu terdapat 6.000 program studi yang belum terakreditasi atau tak legal (Kompas, 18/5/2012), 42 persen dari semua tenaga pengajarnya masih berpendidikan S-1. Hanya 6-7 persen dari semua program studi yang berjumlah 1.7000- 18.000 yang terakreditasi A.<br />
<br />
Gambaran ini kelihatannya jauh lebih suram jika dibandingkan dengan wajah pendidikan dasar dan menengah. Jika ditambah dengan jumlah akademi komunitas yang akan segera dikembangkan di semua provinsi yang tersebar di 300 kabupaten/kota, Indonesia akan tercatat sebagai negara dengan jumlah perguruan tinggi terbanyak di dunia.<br />
<br />
Sekadar perbandingan, China dengan penduduk mendekati 1,4 miliar atau sekitar enam kali lebih besar daripada Indonesia hanya memiliki 2.263 perguruan tinggi (Fact about China Education, 2011). Lebih menarik lagi, China menggalakkan kebijakan penggabungan perguruan tinggi yang kecil-kecil menjadi perguruan tinggi besar dengan pengelolaan yang lebih profesional. Pada 2011 terdapat sekitar 900 perguruan tinggi kecil-kecil yang dikelola dengan pendekatan seperti itu.<br />
<br />
Moratorium pembukaan program studi dan perguruan tinggi baru yang dilakukan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bukanlah solusi, bahkan akan menciptakan masalah baru yang lebih rumit. Perguruan tinggi harus terus-menerus berubah dan berkembang seirama dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dinamika perubahan masyarakat. Sungguh satu kekeliruan jika tuntutan itu harus dihalangi.<br />
<br />
Kerawanan ketiga, sejak lebih dari satu dekade terakhir terdapat pergeseran kebijakan pengelolaan pendidikan secara keseluruhan—baik di pusat maupun di daerah—dari pendekatan teknis profesional ke kepentingan politik praktis. Padahal, UNESCO dan ILO (1966) telah mengeluarkan rekomendasi tentang pengembangan profesi guru dan jabatan apa saja yang terkait dengan pendidikan. Pada butir 43 rekomendasi tersebut disebutkan, posisi pengawas, kepala dinas pendidikan, inspektur jenderal, direktur jenderal, termasuk menteri pendidikan atau jabatan apa saja yang memerlukan tanggung jawab khusus yang terkait dengan urusan pendidikan, haruslah diprioritaskan pada urutan pertama kepada guru yang sudah berpengalaman.<br />
<br />
Pada era Presiden Abdurrahman Wahid, urusan pendidikan telah dikavling menjadi jatah politik dari Muhammadiyah dan kementerian agama jatah NU. Akibatnya, kementerian pendidikan telah didominasi oleh mereka yang didukung oleh kepentingan Muhammadiyah, mulai dari menteri hingga jabatan-jabatan lain. Latar belakangan keahlian di jajaran struktural cukup variatif, mulai dari dokter, ahli batuan, ahli rayap, hingga listrik arus lemah. Ironisnya, terabaikan adalah bidang yang disarankan UNESCO, yaitu keguruan dan ilmu pendidikan. Hal ini terus terpelihara hingga sekarang. Pengkavlingan seperti itu hasilnya ternyata adalah keadaan pendidikan Indonesia dinilai terburuk di dunia.<br />
<br />
<b>Demi politik pencitraan</b><br />
<br />
Keadaan yang lebih rawan lagi terjadi di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga ke pranata-pranata unit birokrasi pendidikan paling bawah. Dengan otonomi daerah, para bupati/wali kota terpilih dengan bebas menempatkan orang-orang dekatnya yang telah dinilai berjasa atas kemenangannya di proses pilkada untuk mengisi semua pos di dinas pendidikan daerah. Ada daerah yang mempromosikan seseorang yang mengurus urusan pasar ke urusan pendidikan, ada pula yang berasal dari urusan pemakaman ke dinas pendidikan. Pertimbangan-pertimbangan ilmiah seperti saran UNESCO sudah kering di dada elite politik negeri ini.<br />
<br />
Elite-elite kepemimpinan pendidikan di pusat dan daerah kelihatannya baru mencari bentuk karena umumnya tidak tumbuh di ranah pendidikan dan keguruan. Mereka umumnya mementingkan pencitraan. Misalnya, jika ada 2-3 anak menang di olimpiade sains, misalnya, itulah yang dibesar-besarkan untuk memberikan kesan bahwa mereka telah berhasil luar biasa memajukan pendidikan. Mereka tidak menyadari bahwa mafia penyelenggara olimpiade seperti itu tersebar dan menjamur di berbagai belahan dunia.<br />
<br />
Dengan kepentingan pencitraan, keputusan strategis pun sering kali diambil tanpa melalui hasil penelitian ilmiah. Ada tawuran antarsiswa, solusinya adalah perubahan kurikulum. Apa benar semua itu disebabkan oleh kurikulum? Menyalahkan kurikulum adalah modus paling aman. Sebab, kalau sang pengambil kebijakan keliru, hasilnya baru diketahui 10-20 tahun kemudian. Lagi pula, satu lembar yang berubah dalam kurikulum dapat melahirkan sekian ribu proyek baru yang dapat memberi lahan baru bagi mitra-mitra luar untuk membantu meningkatkan daya serap anggaran di kementerian pendidikan.<br />
<br />
Semoga bangsa kita segera terbebas dari belenggu kepentingan politik pencitraan dan bangkit dari keterpurukannya dari posisi yang terendah di dunia, seperti yang dilaporkan oleh Pearson baru-baru ini.<br />
<br />
<br />
*) Hafid Abbas Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta<span class="fullpost">
</span><br />
<div>
Sumber : Kompas Cetak <span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">Jumat, 28 Desember 2012</span></div>
Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-90970966391522345742012-07-16T22:50:00.000+07:002012-07-16T22:50:11.057+07:00To Manufacturing Hope, Dahlan Iskan( mendukung ide besar sang menteri BUMN, Dahlan Iskan )<br />
Oleh : Muhammad Fahri, SPi. MP
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCN0GBjwKutAOb8cC5fS_RRKtpZnLtQYF4KqqoyCW6nEMHRBtrbs8oTD2tHQRUngn3B-aCF5KCdP6TCcDJPIVOSkK8CwT-wmAtS7A_IVJ87vHaDyA-JL1yoxYiPPaLB1o7NXgP7TiXSGI/s1600/174px-dahlan-iskan.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCN0GBjwKutAOb8cC5fS_RRKtpZnLtQYF4KqqoyCW6nEMHRBtrbs8oTD2tHQRUngn3B-aCF5KCdP6TCcDJPIVOSkK8CwT-wmAtS7A_IVJ87vHaDyA-JL1yoxYiPPaLB1o7NXgP7TiXSGI/s320/174px-dahlan-iskan.jpg" width="174" /></a></div>
Profil Sang Menteri<br />
<br />
Dahlan Iskan (lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur, adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos News Network, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negaramenggantikan Mustafa Abubakar yang sedang sakit.<br />
<br />
Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orangtuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.<br />
<br />
Dahlan Iskan pernah menulis buku berjudul Ganti Hati pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang penglaman Dahlan Iskan dalam melakukan operasi cangkok hati di Cina.
Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.<br />
<span class="fullpost">
<br />
Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar.
Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta.
Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikutiBatam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC)yang akan memulai pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong. Dengan panjang serat optik 4.300 kilometer
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta.<br />
<br />
Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan,gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.
Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN.<br />
<br />
Gagasan Yang Lahir<br />
<br />
Membaca catatan Dahlan Iskan, sepertinya kita menemukan banyak solusi bagi kusutnya masalah BUMN. Cerita BUMN yang terus menabur kabar sedih tentang kerugian yang tak pernah berujung. Ada tengarai, bahwa BUMN adalah lahan tersubur bagi para koruptor besar di negeri ini. Belum lagi, bila badan usaha pelat merah ini berafiliasi dengan partai politik, maka cerita kerugian akan terus bertambah panjang. BUMN telah menjadi pundi besar politisi dan partai politik untuk mengeruk dana pembiayaan bagi siklus dan kelangsungan hidup partainya. Alhasil, menuju 70 Tahun kemerdekaan masih saja BUMN terperosok pada utang dan kerugian.<br />
<br />
Privatisasi BUMN vital telah dilakukan sejak lama, runtuhnya rezim orde baru seakan membuka pandangan bahwa BUMN hendaknya dinobatkan sebagai sumber penggali bagi dana pembangunan demi kemaslahatan umum. Namun, motif mulia itu hanya cerita yang masih maya adanya. Dobrakannya masih lemah dan cerita defisit masih tertera juga.<br />
<br />
Memulai kepemimpinan dengan kondisi terbatas, Dahlan Iskan merintis ide-ide baru diluar kebiasaan yang berlaku. Jalan Tol yang diharapkan untuk mengurangi atau mengurai kemacetan kota-kota besar Indonesia malah jadi momok dengan memperpanjang antrian pada pintu-pintu masuknya. Kemacetan kerapkali terjadi hanya karena pelayan pintu tol yang tidak profesional. Berita Dahlan Iskan melabrak petugas pintu tol bahkan membanting kursi loket adalah sejarah yang tidak pernah terjadi di Republik ini. Naluri kepemimpinannya yang terasah dengan segera nmenemukan akar masalah. Antrian dipintu tol hanya boleh 5 mobil saja. Kalau lebih harus segera dipecahkan. Jasa Marga telah diajari dengan sebuah tindakan efektif dan efisien.<br />
<br />
Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga telah dijamah dengan mengurangi sifatnya yang byar pett (sering mati kekurangan daya). Dimasa kepemimpinannya sebagai dirut banyak hal yang realisasikan. Akar masalahnya dicermati seksama. Pembangkit dengan berbagai kapasitas terpasang. Meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif seperti batubara, air, panas bumi, tenga surya telah membawa dampak dengan berkurangnya pemadaman secara signifikan. Tangan dingin Dahlan, telah mengisyaratkan upaya pemasangan sejuta pelanggan dalam sehari guna memenuhi menumpuknya antrian pelanggan baru yang membutuhakan energi listrik. Tetesan airmatanya meluap ketika kerjanya di PLN dialihkan ke menteri BUMN karena merasa kerjanya belum tuntas.<br />
<br />
Sakit hati Dahlan kian berkecamuk saat mendengar negeri maritim ini masih mengimpor garam untuk menutupi stok garam nasional per tahunnya. Merasa tidak pantas, negeri yang lautnya meluap dan lahan pantainya yang luas sebagai modal pengadaan garam melimpah masih dikerumuni hal yang aneh, kekurangan garam. Tahun ini, Dahlan mencetuskan PT Garam yang tujuannya meningkatkan produksi garam nasional secara besar-besaran. Daerah NTT tepatnya di Sumba segera dibuka 70 ribu HA lahan baru dengan kondisi siap garap untuk garam yang lebih baik secara kualitas dan jumlahnya. Targetnya, Tahun ini kita bisa memenuhi kebutuhan garam nasional bahkan mengekspornya sebagai sumber devisa baru.<br />
<br />
Masih disekitar Sumba NTT, juga akan dibangun lahan peternakan (ranch) sekala besar untuk mengantisipasi stok daging nasional. Masalah kekurangan daging selalu saja menghantui negeri ini disetiap agenda rutinnya, hari raya. Masalah mendasar di bidang peternakan adalah bibit pejantan yang kurang bermutu sehingga induk betinanya tidak bisa menghasilkan bibit unggul. Perkawinan sapi lokal terjadi antar sesamanya sehingga bibit yang dihasilkan kian waktu semakin mengecil dan tidak bisa menghasilkan kualitas daging yang memadai. Menghindari perkawian incest (sedarah) adalah solusi yang ditawarkannya.<br />
<br />
Yang tak kalah serunya manajemen Dahlan terhadap penguatan stok gula nasional. Pabrik gula peninggalan Belanda yang telah berumur mendapat sentuhannya. Pabrik gula menjadi penentu kualitas gula yang dihasilkan. Sentuhan kecil perbaikan kondisi pabrik akan mengurangi masalah produksi. Secara prinsip, Dahlan mengemukan bahwa gula bukan hanya diproduksi di pabrik tetapi di perkebunan itu sendiri. Kualitas tebu menjadi faktor utama yang menentukan ketersediaan gula kita. Tebu berkualitas akan menyediakan rendemen yang baik. Rendemen yang baik akan meningkatkan kualitas gula baik kualitas maupun kuantitasnya. Manajemen penanaman tebu memegang kendali dalam carut marut masalah pergulaan nasional.<br />
<br />
Perusahaan penerbangan nasional Garuda Indonesian Airways juga telah menunjukkan kerja yang semakin meningkat. Terbukti, dalam tahun terakhir maskapai ini telah mengalami peningkatan peringkatnya sebagai maskapai terbaik di asia mengalahkan MAS malaysia ataupu Thai Airways. Hanya Singapore Airlines yang masih belum bisa ditaklukkan.<br />
<br />
BatanTek, sebuah BUMN berbasis teknologi nuklir justru mengalami perkembangan pesat dengan menghasilkan radioisotop nuklir rendah yang sangat vital perannya dalam dunia medis. Sebuah inovasi yang mumpuni ditengah kalutnya kondisi BATANTEK yang tidak bisa mandiri dan sulit menghasilkan reaktor nuklir untuk listrik sekalipun. Alhasil, Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan dalam penyediaan isotop nuklir demi kepentingan dunia kesehatan.<br />
<br />
Program unik lainnya adalah Empat Putra Petir. Proyek ini sungguh luar biasa, dimana empat putra terbaik negeri diharuskan untuk menghadirkan moda transportasi berbasis listrik. Mobil Listrik Nasional. Perkembangan terakhir program ini dalam fase uji coba penggunaan mobil tersebut. Kemarin. Dahlan telah mencobanya mengendarai mobnas listrik tersebut rute Depok- Kantor BPPT meskipun mobnas harapan itu masih ngambek akibat kekuatan daya baterei listriknya belum sempurna. Jika progam ini sukses maka misi kita untuk melepas ketergantungan pada BBM akan semakin ringan.
Makin banyak solusi yang ditemukan oleh Dahlan dalam memimpin perusahaan negara (BUMN) untuk kembali membawa kejayaan dan keharuman negeri ini. Semoga beliau diberi umur panjang dan dijaga agar tetap istiqomah mengemban amanat demi kehidupan negara besar ini. Selamat dan salut buat seorang menteri yang sahaja, Dahlan Iskan. Bagaimana menurut anda ???
(fahrinotes)
</span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-47021842925403092312011-11-14T13:31:00.001+07:002011-11-14T14:22:09.503+07:00Tujuh Keajaiban Alam Terbaru ( New 7 Wonders of Nature ).Hasil pemilihan suara terbanyak untuk menentukan tujuh keajaiban alam dunia yang baru telah memiliki hasil akhirnya pada Jumat 11 November 2011 kemarin. Masyarakat Indonesia pun turut bangga, karena salah satu dari tujuh lokasi terpilih adalah Taman Nasional Komodo, yang terletak di Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Sebagaimana dilansir CNNGo, pada Senin (14/11/2011), yayasan New 7 Wonders of Nature yang didirikan pada tahun 2007 mengadakan pemilihan ini untuk meningkatkan perhatian masyarakat dunia akan adanya situs-situs paling cantik yang ada di dunia ini.
Dengan menggunakan kriteria seperti kecantikan dan keunikan alam, signifikansi ekologi, dan warisan sejarah, jutaan pemilih mengambil bagian dalam pemilihan ini. Berkantor di Museum Heidi-Weber, Zurich, Swiss, yayasan New 7 Wonders didirikan oleh seorang warga Kanada yang lahir di Swiss, Bernard Weber. Weber sendiri merupakan seorang pembuat film dan penulis.
Dengan tidak berpengaruh pada urutan angka, berikut inilah tujuh situs tercantik dunia yang berhasil memenangkan pemilihan suara di ajang New 7 Wonders of Nature:
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6T0XOXd_r0qq9ypf4RVF2fwwcw2VTfQYpHVIxcdpaBoDv3vt_pE_-gQDM5OcYFuZPgTz2J6liylg4Nof6c3hwpvlcx9EZ5gMASG-YnvmoeSQPm0DYFAp8-fJt57FrsszZN3LQZ8dua6A/s1600/amazon-river.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="134" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6T0XOXd_r0qq9ypf4RVF2fwwcw2VTfQYpHVIxcdpaBoDv3vt_pE_-gQDM5OcYFuZPgTz2J6liylg4Nof6c3hwpvlcx9EZ5gMASG-YnvmoeSQPm0DYFAp8-fJt57FrsszZN3LQZ8dua6A/s200/amazon-river.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCLQa2m-NkqEgmsIA0QyslFzqcUR9JaOoiAwqjcG5syvH_xLJ_WG1IM_AimrXrfOC45ShODNjDYE3-aAXiv3PizSGE2JjUQ4F25Y8YujsngRk89aeSZSU7MNhaoC9w_be9XQ8ZoQ6fNa8/s1600/palace-heaven-halong-bay-vietnam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="125" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCLQa2m-NkqEgmsIA0QyslFzqcUR9JaOoiAwqjcG5syvH_xLJ_WG1IM_AimrXrfOC45ShODNjDYE3-aAXiv3PizSGE2JjUQ4F25Y8YujsngRk89aeSZSU7MNhaoC9w_be9XQ8ZoQ6fNa8/s200/palace-heaven-halong-bay-vietnam.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_YeznYO1tu_hEOobefnA72zasAMrfsDxYHfBZyVoE-nS8cO0xhMUxdG1KSc9BsHF-puKRiKzP0LnX3bIhDXL1fYklPExCFxdkvEprAT-ATMZGHzGIiOYYUQmNdGRxRwzCYiFAeM8ouro/s1600/jeju-skorea.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="200" width="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_YeznYO1tu_hEOobefnA72zasAMrfsDxYHfBZyVoE-nS8cO0xhMUxdG1KSc9BsHF-puKRiKzP0LnX3bIhDXL1fYklPExCFxdkvEprAT-ATMZGHzGIiOYYUQmNdGRxRwzCYiFAeM8ouro/s200/jeju-skorea.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitV3C0R-vlUTSB5ABWOCvYp7RGBN6Kwg1-V22RpQD8CIGGyUE9q6ahTHpOreJN5ZHgT2iY4oCt1K3RGPEi-tE-f73TdCHdZmp2UrDHCB60h4LJy83r8VV9BBbWrOr4fKsU7UYwGJh_hNA/s1600/Table-Mountain-from-beach21.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="85" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitV3C0R-vlUTSB5ABWOCvYp7RGBN6Kwg1-V22RpQD8CIGGyUE9q6ahTHpOreJN5ZHgT2iY4oCt1K3RGPEi-tE-f73TdCHdZmp2UrDHCB60h4LJy83r8VV9BBbWrOr4fKsU7UYwGJh_hNA/s200/Table-Mountain-from-beach21.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_C1jlaaDeSGfnvn7nHP-KXKsOLVngRkkkCjm4twxscMzXnc8I_TOQny__mF3R5TR7TGexrxQc9xmSxpTvCOW3zg5dqde-Z47yaBS93uWZrv1MnvLThL3gPJYjt118nXMJEDNli9thLo8/s1600/waterfall1-10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="137" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_C1jlaaDeSGfnvn7nHP-KXKsOLVngRkkkCjm4twxscMzXnc8I_TOQny__mF3R5TR7TGexrxQc9xmSxpTvCOW3zg5dqde-Z47yaBS93uWZrv1MnvLThL3gPJYjt118nXMJEDNli9thLo8/s200/waterfall1-10.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy1y6eiX4exO3CwqjMd50goOEeQfZXK7EXxkNDYJAlkZfJBZkC974efWAPDRBwbVXYKi836lcQ3fD1klGIUetNohqCM37C5YE43E_rrip5SP0P3Q57iqhmjoE-SuNh-v0W8Noo17bBWDg/s1600/puerto-princessa1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="85" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy1y6eiX4exO3CwqjMd50goOEeQfZXK7EXxkNDYJAlkZfJBZkC974efWAPDRBwbVXYKi836lcQ3fD1klGIUetNohqCM37C5YE43E_rrip5SP0P3Q57iqhmjoE-SuNh-v0W8Noo17bBWDg/s200/puerto-princessa1.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWWbfV731wCdr6vOjgqbBPK-8L39tspn4lpk0uZBOC_4z96CWBf5Zkg7GbiD_4eyf75IxhDvSQ3dPafSzUVbQl04372Kku4YUsU2u7eFK2tJMsL_nQd2KqA3p_cgLcDR6KTYRvZ8eAcY4/s1600/komodo-national-park.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="132" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWWbfV731wCdr6vOjgqbBPK-8L39tspn4lpk0uZBOC_4z96CWBf5Zkg7GbiD_4eyf75IxhDvSQ3dPafSzUVbQl04372Kku4YUsU2u7eFK2tJMsL_nQd2KqA3p_cgLcDR6KTYRvZ8eAcY4/s200/komodo-national-park.jpg" /></a></div>
<span class="fullpost">
1. Sunga1 Amazon USA.
Sungai Amazon (Dalam bahasa Spanyol : Río Amazonas, dalam bahasa Portugis : Rio Amazonas) adalah sungai di Amerika Selatan yang merupakan sungai terpanjang kedua di dunia (Sungai Nil di Afrika merupakan yang terpanjang). Sungai Amazon memiliki total aliran terbesar dari sungai manapun, membawa lebih dari Sungao Missisippi, Nil dan Yangtze digabungkan. Amazon juga memiliki sistem peraliran terbesar dari seluruh sistem sungai. Meskipun Nil sungai terpanjang, namun Amazon bisa dianggap "Terkuat" (dilihat dari jumlah air yang mengalir per detik).
Jumlah air tawar yang dilepas ke Samudra Atlantik sangat besar : 184.000 m³ per detik (6,5 juta kaki³) di musim hujan. Aliran Amazon merupakan seperlima dari jumlah seluruh air tawar yang masuk ke laut di seluruh dunia. Air di laut dekat sungai ini memiliki kadar garam yang rendah sampai beratus mil jauhnya.
Sungai utamanya (Biasanya memiliki lebar satm (2.300 mil) dari laut. Kapal sungai kecil dapat mencapai 780 km (486 mil) lebih jauh sampai Achual Point. Lewat dari sana, hanya perahu kecil yang dapat naik sampai Pongo de Manseriche, di atas Achual Point.
Sungai ini mengambil air dari koordinat 5° LU sampai 20° LS. Sumber paling jauh ditemukan di dataran tinggi inter - Andes, jarak yang cukup dekat dengan Samudra Pasifik dan setelah menempuh jarak 7.200 km (4.800 mil) melalui pedalaman Peru dan melewati Brasil, ia masuu sampai enam mil) dapat dilalui untuk kapal uap samudra besar sampai Manaus, hampir 800 mil ke hulu sungai dari mulutnya. Kapal laut yang lebih kecil dengan berat 3.000 ton dan 5,5 m (18 kaki) dapat mencapai sejauh Iquitos, 3.700 kk Samudra Atlantik di Katulistiwa.
2. Taman Nasional Puerto Princesa Pilipina
Taman Nasional Sungai bawah tanah Puerto Princesa berlokasi sekitar 50 km sebelah utara dari kota Puerto Princesa, Palawan, Filipina. Bentang alam ini memiliki pegunungan kapur dengan 8,2 km sungai bawah tanah yang dapat dilayari. Sebuah ciri khusus dari sungai adalah ia berkelok dalam gua sebelum mengalir langsung ke Laut Cina Selatan. Ini termasuk formasi utama stalaktit dan stalagmit, dan beberapa ruang besar. Bagian bawah sungai terpengaruh pasang surut. Sungai bawah tanah ini terkenal sebagai yang terpanjang di dunia. Di mulut gua, laguna bening dibingkai oleh pohon-pohon purba yang tumbuh tepat di tepi air. Monyet, biawak besar, dan tupai menjadikan ceruk di pantai dekat gua sebagai tempat tinggalnya.
3. Table Mountain Afrika Selatan
Table Mountain merupakan ikon Afrika Selatan dan satu-satunya situs alami di planet ini untuk memiliki konstelasi bintang yang diberi nama yang sama - Mensa, yang berarti “meja”. Gunung berpuncak datar ini telah bertahan enam juta tahun erosi dan merupakan tempat tinggal kerajaan flora kecil tapi terkaya dengan lebih dari 1.470 spesies bunga. Gunung Meja memiliki sejumlah besar spesies langka dan terancam punah. Ini adalah situs yang paling dikenal di Cape Town, pintu gerbang Afrika, karena puncak datarnya yang unik dan mencapai 1.086 m dpl.
4. Ha Long Bay, Vietnam
Terletak di Teluk Tonkin Vietnam, Ha Long Bay ditandai dengan titik-titik dari 1.600 pulau dan pulau batu kapur. Bebatuan yang curam dan hutan yang lebat membantu pulau-pulau tersebut terlindungi dari ulah-ulah nakal manusia. Di sana pun banyak terdapat gua-gua dan gua misterius, hasil dari 500 juta tahun pembentukan dan erosi.
Halong Bay, di pulau-pulau itu terdapat 435 jenis tanaman, 22 spesies hewan laut, dan 76 spesies burung. Selain itu terdapat 28 varietas mangrove, 315 spesies ikan, serta 545 spesies hewan invertebrate dan 234 jenis koral. ”Halong Bay adalah lukisan alam yang indah,”
5. Pulau Jeju, Korea Selatan
Terbentuk dari erupsi vulkanik dua juta yang lalu, Pulau Jeju yang terletak di Korea Selatan adalah sebuah tambang emas bagi penggemar alam dan sejarah. Pulau Jeju dikenal baik dengan gua misterius, terowongan lahar, pantai, kuil, air terjun dan lebih dari 20 taman nasional yang ada di sana.
Pulau Jeju, juga dikenal sebagai “Pulau Dewata” adalah tempat liburan yang populer bagi kebanyakan orang Korea dan Jepang. Tempat ini merupakan salah satu tujuan utama bagi pengantin baru yang mau berbulan madu di Korea. Dengan adanya batu vulkanik, hujan yang sering turun dan iklim sedang, membuat pulau ini sangat mirip dengan Kepulauan Hawaii di Amerika Serikat. Pulau ini menawarkan wisatawan berbagai kegiatan, seperti hiking pada Halla-san (puncak tertinggi di Korea Selatan), bersepeda, melihat matahari terbit dan matahari terbenam di atas lautan, melihat air terjun yang megah, menunggang kuda, atau berjemur di pantai berpasir. Selain itu di pulau ini juga terdapat banyak tempat wisata lain yang mengasyikan.
6. Air Terjun Iguazú, Brazil/Argentina
Air terjun Iguazu merupakan tumpahan air dari sungai Iguazú yang meluncur dari ketinggian 82 meter dengan bentang tumpahan air selebar 2,7 kilometer dari atas dataran tinggi Parana. Air terjun tersebut dapat diakses dari Brazil, Argentina dan Paraguay. Tumbukan karang, kupu-kupu, burung toucan dan burung kolibri adalah fitur-fitur di area tersebut.
7. Taman Nasional Komodo Indonesia
Taman Nasional Komodo adalah sebuah taman nasional di Indonesia terletak di Kepulauan Sunda Kecil. Taman mencakup tiga pulau utama Komodo, Padar dan Rincah, dan 26 yang lebih kecil. Taman ini awalnya didirikan untuk melestarikan Komodo Naga yang unik, kadal terbesar di dunia.
Sejak itu tujuan konservasi diperluas untuk melindungi seluruh keanekaragaman hayati, baik laut dan darat. Komodo adalah reptil hidup terbesar dan bisa mencapai 3 meter atau lebih panjangnya dan beratnya lebih dari 70 kg. Karena ukuran mereka, kadal ini mendominasi ekosistem pulau di mana mereka tinggal.
Meskipun Komodo kebanyakan makan bangkai hewan yang mati, mereka adalah predator tangguh dan juga akan berburu mangsa termasuk burung, dan mamalia.
</span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-72647676693250245952011-11-07T12:57:00.002+07:002011-11-07T13:01:53.538+07:00ASEAN dan Logika Terbalik Fungsionalisme<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqZi9iyBUWQPDmnIvt55gXE1s6aog-9p21esakxj_vagzBS7VgUwmg6smrUA5G9sl9sAydSfYXf01AIvfdVXHPppRy5Cpqd0i3xjQtt8rVn2WKuLeAIhiqKAxjaQ3OdjgiUlSpybdjwv4/s1600/logo-asean.gif"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 199px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqZi9iyBUWQPDmnIvt55gXE1s6aog-9p21esakxj_vagzBS7VgUwmg6smrUA5G9sl9sAydSfYXf01AIvfdVXHPppRy5Cpqd0i3xjQtt8rVn2WKuLeAIhiqKAxjaQ3OdjgiUlSpybdjwv4/s200/logo-asean.gif" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5672129976525878834" /></a><br />*Asrudin<br /><br />“Empat atau lima dekade lalu, Asia Tenggara dirobek-robek oleh perang, konflik, perpecahan, dan sikap saling percaya. Kini Asia Tenggara diliputi perdamaian di antara negara-negara di kawasan tersebut. Kerja sama dan kemakmuran tersebar di seluruh kawasan ini”.<br /><br />Hal itu dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada saat membuka Konferensi Internasional ketujuh Overseas Private Investment Corporation (OPIC) di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Rabu (4/5/2011) yang dihadiri para investor, lembaga keuangan, pebisnis, dan pejabat-pejabat pemerintah terkait. Konfrensi tersebut mengambil tema 'Akses Menuju Peluang di Asia Tenggara' atau Access to Opportunity in Southeast Asia.<br /><br />Apa yang dikatakan SBY pada konfrensi tersebut merujuk pada salah satu gagasan yang cukup dikenal dalam literatur ilmu hubungan internasional, yaitu fungsionalisme. Fungsionalisme adalah konsepsi menyangkut kerjasama dalam satu kawasan yang sifatnya non-politis. Reward dari gagasan fungsional itu adalah kerja sama dan kemakmuran karena tercipta saling ketergantungan (interdependensi) ekonomi antar negara-negara di kawasan.<br /><br />Tulisan singkat ini ingin menunjukkan logika terbalik fungsionalisme dari perkataan SBY. Yang jika mengikuti editorial Japan Times dua tahun lalu (5 Maret 2009) mengenai KTT ASEAN di Hua Hin, Thailand, apa yang dikatakan SBY itu sesungguhnya menutupi kenyataan berikut: ”the new ASEAN looks a lot like the old one: united more in word than reality”.<br /><span class="fullpost"><br />Logika Fungsionalisme<br /><br />Secara konsepsional fungsionalisme adalah proses kerja sama sektor per sektor yang sifatnya nonpolitis (ekonomi, sosial, dan budaya). Tujuan dari kerja sama itu adalah untuk menciptakan stabilitas kawasan yang lebih kooperatif ketimbang konfliktual. Dalam kerangka kerja sama yang seperti ini, pendekatan fungsional dipercaya akan mampu untuk mengintegrasikan negara-negara yang tergabung dalam satu kawasan tertentu karena sifatnya yang saling menguntungkan satu-sama-lain.<br /><br />Dengan kata lain, pola kerja sama fungsional akan memicu para pemerintah nasional dari masing-masing negara untuk terlibat didalamnya karena badan-badan yang bersifat non-politis ini dipercaya akan menguntungkan secara timbal balik (resiprokal) dan ini sesuai dengan kepentingan nasional.<br /><br />Jika pola kerja sama fungsional ini telah berjalan sesuai harapan, maka kondisi interdependensi akan terwujud. Dan disinilah saat dimana kerja sama antarnegara semakin padu dan terintegrasi. Menurut Ernest B. Haas, kerja sama fungsional yang berhasil akan menciptakan apa yang disebutnya sebagai efek Spillover (efek pelimpahan atau pelebaran sayap), atau apa yang oleh David Mitrany namakan sebagai Doctrine of Ramification (Doktrin Percabangan).<br /><br />Kerja sama baja dan batubara atau ECSC (European Coal and Steel Community) yang dilakukan oleh Masyarakat Ekonomi Eropa (Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Belgia, dan Luxemburg) pada tahun 1951 adalah contoh paling tepat untuk menggambarkan efek Spillover ini. Jika kerja sama baja dan batubara berhasil menciptakan keuntungan, hal itu kemudian akan mendorong pihak lain untuk membentuk kerja sama baru di sektor-sektor tambahan seperti perbaikan transportasi, undang-undang perburuhan atau pengendalian lingkungan. Menyebarnya kegiatan ini ke berbagai sektor diasumsikan akan mempererat kerja sama yang pada akhirnya mendorong pada unifikasi politik.<br /><br />Maksudnya adalah unifikasi politik hanya dapat diciptakan melalui kerjasama-kerjasama yang sifatnya low-politics. Atau dengan kata lain, untuk dapat melakukan kerja sama di bidang keamanan dapat dimulai melalui kerja sama dalam bentuk pasar bersama, ekspor-impor, kerja sama saling tukar ahli teknologi, pemeliharaan lingkungan hidup, dan sebagainya. Ini merupakan pandangan optimis dari para penganut fungsionalis bahwa perdamaian dapat dibangun melalui per bidang kerja sama (peace by pieces formula). Artinya saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya akan memiliki dampak yang menstabilkan hubungan antar negara di kawasan (Ambarwati, 2009).<br /><br />Praktis di era ini, Eropa nyaris absen dalam perang antarnegara Eropa dan bahkan justru membawa kawasan tersebut pada kerja sama yang lebih meluas. Sejak keberhasilan ECSC pada tahun 1951, kerja sama Eropa terus melebar hingga tahun 1957 melalui perjanjian Roma. Keenam negara tersebut (Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, dan Luxemburg) menambah lagi dua organisasi baru, yaitu EEC (European Economic Community) dan Euratom (European Atomic Energy Community). Ketiga organisasi ini, ECSC, EEC, dan Euratom, kemudian digabung menjadi satu wadah tunggal yang kemudian dikenal sebagai EC (European Community).<br /><br />Dengan perjanjian Maastrich yang ditandatangani pada 7 Februari 1992, nama EC akhirnya diubah menjadi EU (European Union). Dan tiga tahun kemudian (1995), keanggotaan EU sudah mencapai 15 negara dan terus berkembang menjadi 25 negara pada tahun 2005 dan 27 negara pada tahun 2009 di mana penambahan negara juga meliputi wilayah negara-negara bekas Eropa Timur. Itu berarti, kerja sama fungsional dapat menjadi obat penawar paling ampuh bagi Eropa untuk lebih mempererat dan memperluas integrasi, meningkatkan kemakmuran dan menciptakan perdamaian di kawasan.<br /><br />Dengan mengambil contoh keberhasilan EU dalam hal integrasi dengan kerja sama fungsionalnya adalah wajar bila Presiden SBY mengatakan bahwa EU merupakan rujukan bagi ASEAN dalam hal integrasi ekonomi karena EU memiliki pengalaman panjang dalam hal integrasi ekonomi dan pembentukan komunitas. <br /><br />Kasus ASEAN<br /><br />Dengan keberhasilan EU dalam hal integrasi, lalu bagaimana dengan ASEAN sendiri. Apakah dengan mengadopsi cara-cara EU dengan kerja sama fungsionalnya lantas secara otomatis akan membawa ASEAN pada kemakmuran dan kerja sama yang padu di kawasan seperti apa yang telah disinggung oleh Presiden SBY di atas.<br /><br />Jawabannya tentu tidak. Mengapa? Karena ASEAN sebagai sebuah organisasi regional negara-negara Asia Tenggara dinilai tidak mampu memberikan surplus ekonomi bagi negara anggotanya. ASEAN juga dinilai gagal menunjukkan perannya sebagai wadah pemersatu negara anggota atau keengganan negara anggota untuk menjadikan ASEAN sebagai wadah untuk mempersatukan mereka.<br /><br />Dalam hal perdagangan ASEAN-China misalnya, ASEAN dinilai gagal dalam memberikan surplus ekonomi bagi para anggotanya. Sejak ACFTA (ASEAN-China Free Trade Agreement) diberlakukan pada 1 Januari 2010, ASEAN mengalami kerugian yang besar bagi negara-negara anggotanya. Surplus perdagangan justru diperoleh pihak China. <br /><br />Di Indonesia sendiri, ACFTA telah menurunkan produksi industri nasional sampai 50% karena kalahnya persaingan, khususnya pada produk usaha kecil dan menengah, di pasar dalam negeri. <br /><br />Akibatnya adalah sektor industri terpaksa memangkas jumlah tenaga kerja hingga 20%. Padahal pertambahan angkatan kerja baru mencapai 2 juta per tahun. Itu berarti jumlah pengangguran terus meningkat dari 8,9 juta pada tahun 2009 menjadi 9,2 juta orang pada tahun ini (2011). Begitupula dalam hal neraca perdagangan Indonesia terus menurun. Sebagai contoh, jika pada tahun 2006 Indonesia masih menikmati surplus US$39.7 miliar dari perdagangan, tahun ini Indonesia hanya mendapatkan keuntungan sebesar US$22.1 miliar. Tergerusnya surplus perdagangan itu, disebabkan oleh kian timpangnya neraca ekspor-impor Indonesia dan China. Pada tahun 2000-2007 neraca perdagangan Indonesia-China masih seimbang, tapi lambat-laun Indonesia malah mengalami defisit. Pada tahun 2010 saja, defisit perdagangan Indonesia dengan China sudah mencapai US$7 miliar. Data itu menunjukkan begitu derasnya arus barang dan jasa dari China yang masuk ke Indonesia, mulai dari remeh-temeh seperti peniti hingga barang yang sesungguhnya sudah banyak di negeri ini (Editorial MI, Jumat 29 April 2011).<br /><br />Tidak hanya Indonesia, Vietnam juga dikabarkan mengalami kerugian besar secara ekonomi akibat membanjirnya produk-produk dari China. Diperkirakan 90 persen defisit perdagangan Vietnam berasal dari perdagangan yang timpang dengan China. Menurut Anh Le Tran, analis ekonomi dari Institut Teknologi Massachusetts, kekhawatiran membanjirnya produk China telah membuat industri domestik Vietnam terpukul. <br /><br />Tidak solidnya ASEAN dalam hal perdagangan dengan China yang merugikan juga tampak dalam persilisihan antar negara anggotanya sendiri. Contoh baik mengenai hal ini adalah kasus konflik Thailand-Kamboja dalam mempersengketakan Kuil Preah Vihear di perbatasan kedua negara yang telah memakan korban bagi prajurit kedua pihak. Kasus ini menunjukkan bahwa konflik antara Thailand dan Kamboja telah menodai prinsip dasar dari Bali Concord II dan Treaty of Amity and Cooperation (TAC) yang menolak segala bentuk penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan konflik antar sesama anggota ASEAN. <br /><br />Begitupula dengan kasus Indonesia-Malaysia. Ketegangan yang sering muncul diperbatasan laut mereka telah menciptakan sentimen nasionalisme bagi kedua pihak. Akibatnya adalah rasa benci dari masing-masing warga negara telah menimbulkan rasa permusuhan yang semakin mendalam: warga negara Malaysia menyebut warga negara Indonesia sebagai ‘Indon’ dan warga nagara Indonesia menyebut warga negara Malaysia sebagai ‘Malingsia’. <br /><br />Dapat dikatakan, hampir setiap negara anggota ASEAN menghadapi konflik perbatasan: Malaysia dengan Thailand, Myanmar dengan Thailand, Laos dengan Vietnam, Indonesia dengan Malaysia, Thailand dengan Kamboja, dan tidak padunya suara ASEAN dalam mengahadapi sengketa Laut Cina Selatan.<br /><br />Semua fakta ini (konflik perbatasan antarnegara anggota ASEAN dan defisit perdagangan akibat ACFTA) menunjukkan tidak adanya efek Spillover dalam hal integrasi di ASEAN, melainkan efek Spillaround, yakni terjadinya stagnasi dalam kerja sama regional di ASEAN, yang menuju kepada suatu keadaan yang menghalangi terjadinya proses penyatuan regional di ASEAN. Jika kondisi ini dibiarkan terus terjadi, jangan berharap pencapaian komunitas ASEAN 2015 akan terwujud.<br /><br />Karena itu saya menyebut apa yang dikatakan oleh Presiden SBY tentang ASEAN di atas sebagai logika terbalik fungsionalisme: ‘united more in word than reality’.<br /><br />Asrudin<br />Penulis adalah analis media sosial di Lingkaran Survei Indonesia Network (LSI Network)<br /><br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-68072864731000051372011-11-07T12:27:00.004+07:002011-11-07T12:37:48.628+07:00Kejujuran Abudzar<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEjo4exl0W0aci6V2PdvhVbPMvPBzR2w_fxbLxTyClRag01j8tukPLkIzmdEtptMc02rD7WB2mFxrdKqUQlRGlR2Bx_t9zotIpwA9701H9byQyd3g2SuiNFfs9RfwcD-7K4ZAt_XWO0nU/s1600/batik1+ayah.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 159px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEjo4exl0W0aci6V2PdvhVbPMvPBzR2w_fxbLxTyClRag01j8tukPLkIzmdEtptMc02rD7WB2mFxrdKqUQlRGlR2Bx_t9zotIpwA9701H9byQyd3g2SuiNFfs9RfwcD-7K4ZAt_XWO0nU/s200/batik1+ayah.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5672122461414586882" /></a><br /><br />Fahry**<br /><br />Di zaman Rasulullah, seorang pemuda bernama Abudzar bin Ghifar pulang dari Madinah menuju Yaman mengendarai onta. Letih berjalan, Abudzar berhenti untuk melepas lelah, sementara itu ontanya diikat di pohon.<br /><br />Tetapi, ontanya yang kelaparan masuk ke kebun milik orang lain dan melahap apa yang ada. Pemilik kebun marah, sang onta dibunuh.<br />Begitu Abudzar terbangun, dia terkejut ontanya sudah tewas. Dia lalu membunuh si pemilik kebun karena marah. Abudzar lalu ditangkap. Di negara Arab berlaku hukum qishash --jika seseorang membunuh, maka dia juga harus dihukum pancung.<br /><span class="fullpost"><br /> <br />Sebelum menjatuhkan vonis, hakim memberikan kesempatan kepada Abudzar untuk menyampaikan sesuatu. Dia lalu meminta majelis hakim mengizinkannya menemui anak dan istrinya karena mereka belum tahu dia bakal dihukum mati.<br /><br />Tetapi, hakim menolak karena khawatir Abudzar kabur. Walaupun Abudzar berusaha meyakinkan, tetapi majelis hakim tetap menolak. Dari sekian banyak orang yang menyaksikan proses persidangan, tampillah seorang pemuda mendekati majelis hakim. ''Tuan Hakim yang mulia, kalau boleh hamba mengusulkan agar membiarkan pemuda ini menemui anak dan istrinya dan hamba bersedia jadi jaminannya. Kalau dia tidak kembali, hamba bersedia dipancung,'' katanya tegas.<br /><br />Orang yang melihat ketegasan pemuda ini bersipandang satu sama lain. Mereka heran dengan kenekatan laki-laki ini, berani menjamin seseorang yang bisa jadi belum dikenalnya. Akhirnya, dengan pertimbangan perikemanusiaan, hakim mengizinkan Abudzar menemui keluarganya.<br /><br />Mendekati jam hukum pancung yang ditentukan, Abudzar ternyata belum kembali. Masyarakat yang menyaksikan proses pengadilan itu khawatir jika Abudzar tidak kembali, maka pemuda yang memberi jaminan inilah yang akan dihukum pancung. Tapi, Abudzar terkenal sebagai Muslim yang beriman dan menepati janji. Dari jauh terlihat ia berlari-lari menuju tempat pelaksanaan hukuman pancung.<br /><br />Apa yang terjadi kemudian sungguh di luar perkiraan. Melihat kejujuran Abudzar, majelis hakim punya pertimbangan lain. Mereka membebaskan lelaki jujur itu, juga otomatis melepaskan lelaki penjamin itu dari hukuman maut yang menunggunya.<br /><br />Kini, di negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia ini, banyak orang terlibat masalah hukum, tetapi justru berupaya sekuat tenaga lepas dari tanggung jawab. Mereka lupa Tuhan Maha melihat lagi Maha adil.<br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-64354036504121372982011-11-07T12:17:00.003+07:002011-11-07T12:40:19.694+07:00Cinta dan Pengorbanan<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmghxiYHOtti4bMGMxyFxJNSfIYR4Kz1h4F6G-LC14WOuuB1IWy6342yZLKGgQOUZu4_EYbsTI_QKH6DUbslgtc1fQZV6yc5bNvSr7SgaEGMWUlCyHCo6J842hgyEghlk4Z5WYV8LRCaY/s1600/torowamba4.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 108px; height: 160px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmghxiYHOtti4bMGMxyFxJNSfIYR4Kz1h4F6G-LC14WOuuB1IWy6342yZLKGgQOUZu4_EYbsTI_QKH6DUbslgtc1fQZV6yc5bNvSr7SgaEGMWUlCyHCo6J842hgyEghlk4Z5WYV8LRCaY/s200/torowamba4.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5672120812639123874" /></a><br /><h1 align="center" style="text-align: left;"><span style="color: black; "><span class="Apple-style-span">* <span class="Apple-style-span">Fahry Bimantara</span></span></span></h1><span style="font-size:10.0pt;font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";color:black;mso-ansi-language:EN-US;mso-fareast-language: EN-US;mso-bidi-language:AR-SA"> Katakanlah, ''Jika bapak-bapak kalian, anak-anak kalian, saudara-saudara kalian, istri-istri kalian, keluarga-keluarga kalian, harta yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatirkan, rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad dijalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.'' Allah tidak memberikan petunjuk pada orang-orang yang fasik.'' (QS At-Taubah: 24)<br /><br />Manusia dilahirkan untuk beribadah kepada Allah. Setiap aktivitas kehidupan yang dijalani manusia: tarikan nafas, tidur, minum, makan, shalat, berjalan duduk, dan sebagainya itu akan dimintai pertanggungan jawab di hadapan Allah kelak. Selain itu sebagai bagian dari anggota masyarakat dan negara, dia juga akan dimintai pertanggungjawaban atas kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar.<br /><span class="fullpost"><br />Allah memperindah kehidupan manusia dengan potensi hidup berupa naluri kecenderungan mencintai sesuatu. Suatu hal yang fitrah apabila kemudian manusia mempunyai kecenderungan mencintai keluarga, istri, harta, dan kesenangan duniawi lainnya. Dengan nalurinya itu, manusia dapat meraih kedudukan mulia atau hina laksana hewan yang bergantung pada cara pemenuhan kebutuhan dan prioritas hidupnya. Bagi seorang muslim, cara pemenuhan potensi tersebut diatur oleh seperangkat aturan Allah yang termaktub dalam Alquran, Sunah, Ijma, dan Qiyas. Pelaksanaan aktivitas berlandaskan aturan itu akan menempatkannya pada kedudukan yang mulia.<br /><br />Pada ayat tersebut di atas, Allah memerintahkan orang-orang muslim untuk meletakkan cinta kepada Allah, Rasulullah, dan jihad fisabilillah di atas semua cinta yang ada. Cinta mulia tersebut terwujud dalam perjuangan untuk menolong agama Allah dengan pengorbanan jiwa, raga, dan harta agar Islam kembali bersinar memenuhi segenap alam, diterapkan, dan dianut setiap manusia.<br /><br />Pengorbanan sahabat Rasul yang terkenal, yaitu Mush'ab bin Umair dapat diajadikan contoh. Pemuda berasal dari keluarga bangsawan, berpenampilan menarik, dan hidup dalam kegelimangan harta. Namun, tatkala cahaya Islam telah terpatri dalam jiwanya, semua kesenangan duniawi itu dikorbankan demi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Dikisahkan pula ketika Mush'ab bin Umair syahid, beliau tidak memiliki kain kafan yang cukup. Apabila kafan ditarik ke atas maka kaki akan terlihat dan bila ditarik ke bawah wajah beliau terbuka. Akhirnya kaki beliau ditutupi dengan rumput-rumput kering.<br /><br />Contoh lainnya, seorang pedagang yang tidak akan melakukan aktivitas di pagi hari sebelum menatap wajah Rasulullah walau barang sebentar. Setiap hari laki-laki itu selalu mengintip dari sebuah dinding dekat jalan yang dilalui Rasul bila beliau keluar dari rumah. Sampai akhirnya pada suatu hari pedagang tersebut meninggal, orang-orang membicarakannya bahwa dia memiliki suatu cacat dalam akhlaknya. Namun, <span> </span>Rasulullah bersabda, ''Pedagang tadi telah diampuni oleh Allah karena rasa cintanya yang besar terhadapku.''<br /><br />Para sababat zaman dahulu akan mudah menunjukkan besarnya cinta kepada Rasullulah karena mereka dalam keseharianya bergaul, bercakap-cakap, dan merasakan langsung keberadaan Rasul di sisi mereka. Setiap kesalahan sahabat dapat dikoreksi langsung agar tetap dalam rel-rel Islam. Selain itu, Rasul sebagai pelindung mereka tatkala orang-orang kafir menyiksa mereka. Cukuplah Rasul berdoa maka pertolongan Allah akan segera datang.<br />Ini berbeda dengan kehidupan sekarang. Namun, Nabi Muhammad menyatakan seorang muslim setelah masa Rasul dapat menyamai pahala 50 sahabat Nabi bila teguh memegang tali agama Allah.<br /><br />Ramadhan merupakan kesempatan yang tepat untuk menghidupkan kembali sunah Rasul. Marilah kita tingkatkan kesatuan umat, hilangkan kebencian dan dendam karena betapa sesungguhnya cinta dan pengorbanan itu adalah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan. Yang demikian itu membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit.</span> </span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-30350056197696531842011-01-20T00:56:00.001+07:002011-01-20T00:58:08.891+07:00KegigihanOrang sukses bukan tidak pernah gagal, melainkan mereka tidak pernah menyerah. Sikap tersebut memerlukan mentalitas yang gigih. Kegigihan adalah salah satu unsur kehidupan yang sangat penting bagi kita. Sebagian besar orang-orang yang sukses memiliki mental seperti itu.<br /><br />Contoh, Laksamana Peary baru berhasil mencapai Kutub Utara setelah berupaya 8 kali. Sementara Thomas Alfa Edison melakukan eksperimen 1.000 kali sebelum berhasil menemukan bola lampu dan 1.000 paten terbanyak sepanjang masa. John Creasey ditolak 743 kali oleh penerbitnya, sebelum berhasil menerbitkan 560 judul buku, yang telah terjual lebih 60 juta kopi. Begitupun yang terjadi pada Albert Einstein, Abraham Lincoln, dan lain sebagainya. Mereka tidak memiliki kelebihan khusus kecuali kegigihan.<br /><br />Presiden USA ke 30, Calvin Coolidge mengatakan, "Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang dapat menggantikan kegigihan. Bakat? Sudah sangat umum orang yang tidak berhasil karena ia hanya mengandalkan bakat. Kecerdasan? Sangat banyak orang yang cerdas tetapi tidak punya apa- apa. Pendidikan yang tinggi? Di dunia ini sangat banyak orang terlantar yang berpendidikan cukup tinggi. Kegigihan dan tekad kuat saja yang memiliki kekuatan besar."<br /><span class="fullpost"><br />Ketika kita memutuskan untuk tetap melanjutkan upaya hingga tercapai tujuan, itulah kegigihan. Meskipun tidak mudah memilikinya, tetapi kehidupan ini sendiri sebenarnya dapat membentuk kegigihan kita.<br />Sehingga tak menutup kemungkinan kitapun memiliki sikap mental yang gigih dan menjadi salah satu dari orang-orang sukses di dunia.<br /><br />Langkah yang dapat kita tempuh untuk membangkitkan mentalitas kegigihan kita adalah membaca dan mendengar kisah tentang bagaimana orang-orang sukses di dunia mengatasi berbagai rintangan sampai akhirnya mereka berhasil menjadi pemenang. Bila kita mengorek informasi lebih jauh tentang perjuangan mereka, kita akan mendapati bahwa mereka tak jauh berbeda dengan kita. Jika kita memiliki kualitas kegigihan seperti mereka, berarti kitapun mampu melakukan sesuatu yang luar biasa.<br /><br />Memiliki target yang jelas dan terukur juga dapat membangkitkan kegigihan. Ketika segalanya berjalan sulit atau tantangan semakin besar, baiknya fokuskan pada target yang ingin kita capai. Orang yang sukses pasti memiliki kreatifitas untuk menciptakan alternatif-alternatif mengatasi kesulitan di tengah proses pencapaian tujuan. Target yang jelas merupakan sumber kreatifitas, keberanian dan energi untuk tetap gigih berupaya.<br /><br />Melakukan visualisasi akan sangat mempengaruhi semangat dan suasana hari-hari kita. Caranya adalah mengosongkan pikiran terlebih dahulu. Kemudian pejamkan mata, dan lihatlah diri kita sejelas-jelasnya.<br />Misalnya melihat diri kita mendapatkan sebuah penghargaan, lalu diminta memberikan kata sambutan di panggung sebagai seorang ilmuwan yang telah menemukan tehnologi terbaru dan efektif memajukan hasil pertanian 100 kali lipat.<br /><br />Kemudian kita juga akan melihat disana kita berbicara dengan percaya diri dan profesional serta memberikan inspirasi kepada banyak orang yang menghadiri acara tersebut. Bayangkan bagaimana seumpama kita nanti benar-benar mengalaminya. Melakukan visualisasi sesering dan sejelas mungkin seperti itu dapat membangkitkan tekad kita untuk melakukan langkah-langkah yang luar biasa. "Ingatlah selalu bahwa tekad Anda untuk sukses adalah lebih penting daripada apapun," terang Abraham Lincoln.<br /><br />Auto-suggestion atau afirmasi adalah melakukan ulangan dengan menulis atau mengucapkan sebuah harapan secara berulang-ulang. Misalnya menyatakan, "Aku akan selalu menyambut hari baru dengan penuh semangat dan senyum yang paling manis. Aku akan menikmati setiap tantangan." Itu hanya sebuah contoh afirmasi, dan semua orang bisa menuliskan atau mengucapkan harapan yang positif sesuai keinginan masing-masing untuk meningkatkan kegigihan.<br /><br />Melakukan auto-suggestion atau afirmasi bagi orang lain yang tidak mengerti tujuan yang hendak kita capai mungkin akan menganggap kita gila. Tetapi menurut Albert Cray, "Salah satu penentu sukses yang umum adalah membiasakan diri melakukan hal-hal yang tidak dilakukan oleh orang-orang yang gagal." Karena auto-suggestion atau afirmasi dengan disertai keyakinan terbukti sangat berpengaruh terhadap pikiran dan kegigihan kita dalam melakukan langkah-langkah yang mendekatkan diri terhadap target yang ingin kita capai.<br /><br />Lingkungan terdiri dari orang-orang, dan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kegigihan seseorang. Hyman Rickover mengatakan, "Great minds discuss ideas, average minds discuss events, small minds discuss people. – Orang-orang yang hebat mendiskusikan ide-ide, orang-orang biasa-biasa saja mendiskusikan situasi, orang-orang hidupnya susah akan cenderung membicarakan tentang kekurangan orang lain."<br /><br />Kita harus pandai dan berhati-hati memilih komunitas, karena kekeliruan memilih dapat menyebabkan semangat kita turun drastis.<br />Sebaliknya semangat atau kegigihan kita akan terpacu bila kita dikelilingi dengan orang-orang yang berpikir dan memiliki kebiasaan positif. Mereka terdiri dari orang-orang yang memiliki semangat luar biasa untuk lebih baik dan kemauan belajar yang tinggi.<br /><br />Seorang yang sukses pasti memiliki program dan target kerja. Ia akan menyukai tantangan yang akan membawanya kepada kemenangan yang ia harapkan. Menghadiahi diri sendiri berdasarkan hasil tentu akan memacu kegigihan kita mewujudkan target yang lebih besar. Misalnya untuk pencapaian target jangka pendek kita nonton film terbaru atau belanja baju baru di pusat perbelanjaan. Sedangkan untuk prestasi jangka menengah kita sengaja mempersiapkan sebuah liburan ke luar kota selama 2-3 malam. Kitapun perlu memanjakan diri, misalnya melakukan wisata ke luar negri dan lain sebagainya setelah berhasil melampaui tantangan yang melelahkan untuk mencapai target jangka panjang.<br /><br />Secara garis besar, kita harus belajar dari kehidupan yang terus berputar. Memang banyak diantara kita yang jatuh. Tetapi bila kita memilih untuk menang, sebenarnya mahkota kesuksesan itu berada sangat dekat dengan saat kita memulai. Jadi meskipun kecepatan kita rendah dalam menciptakan kemajuan, pastikan untuk tidak pernah menyerah dan tetap gigih melangkah.<br /><br />Sumber: Kegigihan oleh andre Ho<br /><br />"Achievement seems to be connected with action. Successful men and women keep moving. They make mistakes, but they don't quit. – Prestasi terkait erat dengan tindakan. Orang-orang yang sukses akan terus berupaya. Mereka melakukan kesalahan, tetapi mereka tidak menyerah."<br />Conrad Hilton<br /><br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-42714349161862755982011-01-20T00:26:00.001+07:002011-01-20T00:31:44.147+07:00Sayembara Menjadi RajaBerceritakanlah sebuah kerajaan yang aman makmur adil sentosa karena dipimpin oleh raja yang bijaksana. Sang raja sudah memimpin kerajaan sejak usia muda hingga sekarang di masa tua belum pernah mengalami suksesi atau penggantian , dan rakyat pun tak pernah keberatan karena sang raja memerintah kerajaan dengan cukup adil.<br /><br />Namun sang raja ternyata bosan, ia ingin turun tahta dan mencari pengganti , namun uniknya ia tidak menyerahkan posisi raja kepada anak keturunannya , tetapi malahan mengadakan sayembara untuk mencari sosok yang pantas menjadi raja.<br /><br />maka disebarlah pengumuman ke seluruh negeri bahwa raja akan mencari pengganti , siapapun boleh menjadi raja , dari rakyat jelata sampai kaum bangsawan, dengan dua syarat yang harus dipenuhi .<br /><span class="fullpost"><br />syarat pertama ......siapapun yang terpilih hanya boleh menjadi raja selama 5 tahun , tidak lebih tidak kurang.<br />syarat kedua...........setelah menjalani masa 5 tahun , maka raja yg terpilih akan dibuang dan diasingkan pulau seberang laut.<br /><br />syarat pertama tentu saja bukan masalah besar , namun yg kedua adalah yang terberat karena semua orang tahu seperti apa pulau seberang laut , yaitu sebuah pulau yg masih berupa hutan rimba liar dan penuh dengan binatang buas , siapapun yang dibuang kesana sama saja dengan hukuman mati.<br />dan karena itu pulalah meski sudah sekian lama , belum ada yg mengajukan diri menjadi raja.<br /><br />akhirnya suatu hari datang seorang pemuda yg menyatakan kesanggupannya menjadi raja dan menerima dua syarat tersebut. Pemuda ini sebenarnya adalah pemuda biasa yg ingin merasakan bagaimana nikmatnya menjadi raja krn selama ini ia hidup pas pasan, dan setelah berpikir panjang lebar ia nekad untuk melamar menjadi raja.<br /><br />maka diangkatlah dia menjadi raja , dan mulai saat itu ia akan mendapatkan pelayanan layaknya seorang raja , harta berlimpah , wanita cantik , makan dan minuman enak dan lain lain.<br />tapi sayang ternyata ketakutannya akan kematian membuatnya tak bisa menikmati semua itu.<br />tahun pertama , dia mulai gelisah krn umurnya tinggal empat tahun lagi.<br />tahun kedua , ia makin tak tenang , makan tak enak tidur tak nyenyak .<br />tahun ketiga , ia mulai menyesali keputusannya menjadi raja.<br />tahun keempat , ia benar benar tak bisa menikmati apapun yg ada dihadapannya.<br />tahun kelima , ia malah stress karena hidupnya tinggal beberapa bulan lagi dan kesenangan yg ia cari tak bisa ia rasakan.<br />dan habislah masa jabatan dia menjadi raja , dan dibuanglah dia ke pulau seberang laut.<br />tak butuh waktu lama sampai kabar terdengar ke seluruh negeri jika pemuda itu tewas dimakan singa.<br />pemuda itu tewas tanpa sempat mendapatkan kenikmatan dan kepuasan dunia yg dia cari.<br /><br />Adanya contoh yg tewas membuat orang orang kian enggan melamar menjadi raja , buat apa hidup enak lima tahun jika pada akhirnya harus mati....<br />tapi ternyata suatu hari ada juga orang yg melamar menjadi raja dan siap menanggung semua resikonya.<br /><br />tahu pertama , ia puas puaskan berpesta karena sadar hidupnya tak akan lama lagi.<br />tahun kedua dan berikutnya , ia isi dengan foya foya , pesta pora , setiap tahun berganti pestanya makin gila gilaan , ia sudah tak perduli lagi pada apapun , ia hanya ingin bersenang senang sebelum mati.<br />lima tahun berakhir , orang ini pun dibuang ke pulau seberang laut dan nasibnya sama dengan orang sebulmnya , tewas dimakan singa.<br />orang ini masih lebih baik , setidaknya ia mendapatkan kenikmtan dan kepuasan dunia sebelum dia mati.<br /><br />Dua orang tewas , membuat banyak orang melupakan mimpinya menjadi raja , meskipun mereka masih penasaran , apakah masih ada orang yang cukup bodoh untuk melamar menjadi raja.<br /><br />Suatu hari datanglah seorang guru datang melamar unutk menjadi raja dan juga menyatakan kesanggupannya memenuhi dua syarat tersebut.<br />mendengar ada yang melamar menjadi raja lagi membuat warga penasaran , sebagian menertawakan kebodohan guru tersebut sementara yg lain merasa iba dan kasihan padanya.<br /><br />namun keputusan sudah dibuat , guru itu pun diangkat menjadi raja dan ia diberi segala kemewahan dan kemudahan serta fasilitas layaknya seorang raja.<br />ternyata berbeda dengan dua orang sebelumnya , guru ini tidak berpesta pora dan foya foya , ia tetap pada pola hidupnya semula yg sederhana, namun ia membuat beberapa tindakan selama ia menajdi raja.<br /><br />tahun pertama , ia kumpulkan seluruh pasukan kerajaan dan ia perintahkan pasukan itu pergi ke pulau seberang laut untuk membabat habis hutan rimba disana dan memindahkan semua binatang disana ke tempat lain.<br />sebagai raja tentu perintahnya dipatuhi , dan begitulah akhirnya , di tahun pertama menjadi raja ,ia telah membuat pulau seberang laut menjadi pulau kosong yg siap huni.<br /><br />tahun kedua , ia panggil para arsitek terbaik kerajaan , dan ia perintahkan mereka untuk membangun<br />sebuah istana yg lebih megah dari istana yg ia tempati sekarang.<br />tahun kedua ia menjadi raja sebuah istana megah berdiri di pulau seberang laut.<br /><br />tahun ketiga ia mengumpulkan harta , perabotan , dan barang barang lain dan ia kirim ke istana seberang laut.<br /><br />tahun keempat ia mengirim orang orang untuk menjadi pelayan dan pengurus istana , mulai dari tukang kebun , koki , tukang sapu , dan beberapa prajurit.<br /><br />tahun kelima ia mengirim keluarganya ke istana itu , dan ia meminta untuk sabar menantinya setahun lagi di pulau seberang laut.<br /><br />dan akhirnya habislah masa jabatan dia sebagai raja dan sesuai perjanjian guru ini pun dibuang ke pulau seberang laut.<br />ia hanya tersenyum dan berkata, " saya memang menunggu waktunya saat saya dibuang"<br /><br />dan ia pun dibuang ke pulau seberang laut dan hidup bahagia bersama keluarganya disana , disebuah istana megah.<br /><br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-65979521604517555962010-08-25T16:43:00.003+07:002010-08-25T16:51:05.727+07:00Beda Gaya : Obama Dengan SBYPRESIDEN Amerika Serikat Barack Obama sedang menghadapi kontroversi. Sebab, dukungan terhadap rencana pembangunan Islamic Center di dekat Ground Zero -bekas menara kembar WTC- di New York, menuai kritik sebagian besar rakyat AS. Namun, Obama tak goyah. Itulah, setidaknya, satu di antara tiga pelajaran atau teladan dari seorang pemimpin dunia yang patut ditiru Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.<br /><br />Sebagai pemimpin, seseorang harus mementingkan nasib rakyatnya. Obama menunjukkan kepada SBY dan rakyat Indonesia ketika dia menunda kunjungan ke Jakarta -di antaranya bernostalgia di sebuah SD negeri di Menteng- menjelang disahkannya Undang-Undang Kesehatan yang sangat bersejarah. Obama, pada detik-detik pemungutan suara pengesahan undang-undang tersebut, tak bisa meninggalkan tanah air untuk memastikan semua lobi partainya berjalan mulus dan RUU itu disetujui menjadi UU.<br /><br />Undang-Undang Kesehatan merupakan salah satu realisasi janji Obama dalam kampanye pada pemilu presiden 2008. Di beberapa negara bagian yang dikunjungi selama musim kampanye, Obama selalu mengungkapkan bahwa dirinya akan mewujudkan jaminan sosial bagi rakyat seperti yang selama ini diterima para angota kongres. Untuk hal tersebut, Obama tidak peduli dengan tuduhan Partai Republik bahwa kebijakannya sangat sosialis, bahkan mendekati komunis.<br /><span class="fullpost"><br />Sementara itu, SBY yang dicitrakan sebagai pemimpin prorakyat kecil, terutama menjelang pemilihan presiden 2009, tampaknya tak berlanjut ketika rakyat kembali memilihnya. Berbagai program seperti raskin (beras miskin), bantuan langsung tunai (BLT), dan kebijakan populer lainnya seakan menggelontor menjelang pemilihan presiden.<br /></span><br /><span class="fullpost">Setelah presiden kembali terpilih, terjadi kenyataan yang berbeda. Harga-harga bahan pokok membubung tinggi, tarif dasar listrik (TDL) naik, serta konversi dari minyak ke gas yang kurang sosialisasi berdampak jatuhnya korban ledakan tabung gas 3 kg.<br /><br />Intinya, kebijakan pemerintah untuk mengentas kemiskinan tidak dilakukan secara mendasar -misalnya, menciptakan UU yang prowarga miskin seperti UU Kesehatan ala Obama-, melainkan hanya tambal sulam, apalagi hanya dilakukan menjelang pemilu.<br /><br />Pelajaran kedua yang patut dicatat SBY adalah, lagi-lagi, penundaan kunjungan ke Indonesia gara-gara masalah dalam negeri. Kali ini, terjadi tragedi lingkungan. Yaitu, bocornya tambang milik British Petroleum (BP) di lepas pantai Teluk Meksiko sehingga terjadi pencemaran laut dan pantai yang dahsyat.<br /><br />Obama tak tinggal diam. Dia memimpin rapat-rapat khusus dan terjun langsung ke lapangan. Tak hanya itu, dia juga ''mendamprat'' perusahaan raksasa minyak asal Inggris tersebut untuk bertanggung jawab menghentikan kebocoran dan mengganti seluruh kerugian yang diderita masyarakat pesisir pantai, satwa, serta biota laut.<br /><br />Obama seolah ingin memberi tahu, beginilah berhubungan dengan perusahaan raksasa yang mencemari lingkungan. Tak sampai empat bulan, kebocoran minyak di lepas pantai itu bisa diatasi dan kerusakan segera diperbaiki serta korban mendapat ganti rugi.<br /><br />Tentu, Obama tak mengetahui banyak perihal tragedi lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Namun, sebagai pemimpin tertinggi di suatu negara, Obama memberikan teladan bahwa presiden harus tegas dan berani serta wajib berpihak kepada rakyat. Obama tak peduli bahwa Inggris adalah sekutu terdekat Amerika. Dia lebih peduli kepada korban pencemaran lingkungan.<br /><br />Penyelesaian kasus lumpur Lapindo yang belum tuntas hingga bertahun-tahun menunjukkan kepemimpinan SBY kurang berani dan efektif menghadapi perusahaan milik kelompok Bakrie. SBY terlalu mempertimbangkan rasa sungkan terhadap Aburizal Bakrie karena dia merupakan salah seorang penyumbang terbesar saat pemilu presiden lalu. Sebaliknya, SBY kurang mempertimbangkan para korban lumpur Lapindo.<br /><br />Di sisi lain, hal itu merupakan kepiawaian seorang Aburizal Bakrie sebagai bos kelompok usaha Bakrie sekaligus ketua umum Partai Golkar dan ketua Sekber Koalisi Partai pendukung SBY-Boediono.<br /><br />Pelajaran ketiga Obama bagi SBY, ya itu tadi, dukungan terhadap rencana pembangunan Islamic Center di New York. Obama jelas melawan arus mayoritas rakyat AS seperti yang ditunjukkan oleh hasil beberapa survei tentang hal tersebut.<br /><br />Berdasar hasil polling CNN pekan lalu, sekitar 70 persen warga AS menentang pembangunan gedung Islamic Centre dan masjid di bekas Menara Kembar yang diserang teroris, 9 September 2001, tersebut. Dalam survei sebelumnya, Pew Research Center dan Pew Forum on Religion & Public Life menyebutkan, 18 persen rakyat AS percaya bahwa Obama adalah seorang muslim.<br /><br />Namun, Obama tetaplah sosok yang cerdas dan keras. Cerdas berargumentasi dan keras membela prinsip. Dukungannya terhadap pembangunan Islamic Center bukanlah disebabkan adanya simpati terhadap komunitas muslim AS -karena dia dilahirkan oleh seorang ayah beragama Islam dan masa kecilnya pernah tinggal di Indonesia. Tapi, Obama justru ingin menunjukkan bahwa dirinya Amerika tulen.<br /><br />Yakni, menjunjung tinggi kebebasan dan pluralisme. Komunitas agama apa pun di negeri itu bebas berkumpul dan mendirikan tempat ibadah. Karena itu, Obama tak peduli dengan popularitas dirinya dan masa depan partainya pada pemilu mendatang. Dia tegar membela prinsip kebebasan dan pluralisme Amerika.<br /><br />Bagaimana dengan SBY? Sangat tampak SBY tidak setegas Obama dalam urusan kebebasan beragama. Pendapatnya tentang Ahmadiyah dan serangan Islam radikal terhadap penganut agama non-Islam sangatlah normatif dan tidak tegas. SBY tampak tak ingin kehilangan simpati dari partai-partai Islam yang mendukung pemerintahnya. Itulah perbedaannya dari Obama yang tak peduli dengan urusan citra dan suara, jika menyangkut prinsip negara, yaitu kebebasan dan pluralisme.<br /><br />Karena itu, akhir-akhir ini, di beberapa situs jaringan sosial semacam Facebook, banyak diskusi mengenai sikap SBY atas perusakan masjid milik penganut Ahmadiyah dan penggusuran gereja HKBP di Bekasi. Ada yang menulis, bagaimana kalau SBY ditukar guling dengan Obama saja.<br /><br />Ada pula yang menganalisis dengan mengutip hasil survei Pew Research Center, jika di Amerika satu di antara lima orang percaya Obama beragama Islam, bisa jadi di Indonesia, satu di antara lima orang percaya SBY mendukung kebebasan dan pluralisme. Lho? Artinya, empat di antara lima orang Indonesia percaya SBY tidak pro kebebasan beragama, melainkan pro-Islam radikal. (*)<br /><br />*) Tri Agus S. Siswowiharjo, Penulis buku ''Obama Bicara: Kumpulan 10 Pidato Obama Paling Memukau'' Judul Asli : Tiga Pelajaran Obama untuk SBY<br /><br /><br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-78543169571371796912010-08-25T16:35:00.002+07:002010-08-25T16:42:02.949+07:00ATM Seorang Politisi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwTEQUpmyZ_tUmW4koeYM5UNUHzRnVQObsC4T_PZNxSNZ0M4RmRkzt0fGxKp2GEBwWi79oZOeajbUxnmuu-R8cPF5IBH6ql5shB9PJ4CrF0UlXlVCe_vH9BkXnOxUuvoKWSbpU8Q2jgaE/s1600/sby+lyo.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 198px; height: 255px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwTEQUpmyZ_tUmW4koeYM5UNUHzRnVQObsC4T_PZNxSNZ0M4RmRkzt0fGxKp2GEBwWi79oZOeajbUxnmuu-R8cPF5IBH6ql5shB9PJ4CrF0UlXlVCe_vH9BkXnOxUuvoKWSbpU8Q2jgaE/s400/sby+lyo.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5509280215808037874" border="0" /></a>Berpolitik seperti berinvestasi. Semakin penuh ATM kita dengan investasi, semakin besar modal sukses. Tak ada politisi yang meraih kekuasaan tanpa investasi itu. Mereka bekerja keras membangun citra dan menanam kesan positif di benak konstituen agar dipilih.<br /><br />Investasinya berbagai macam. Ada yang berkeliling dari komunitas ke komunitas mengamen ide dan gagasan. Ada yang berusaha memamerkan sikap kepemimpinan bahwa lebih mementingkan umat daripada dirinya atau keluarganya. Walaupun kita sulit menebak apakah investasi itu tulus atau tidak. Apakah hanya tebar pesona?<br /><br />Itulah sebabnya incumbent lebih banyak menang ketimbang penantang. Para juara bertahan mempunyai ruang dan waktu untuk berinvestasi. Sebagian besar bupati atau gubernur yang maju lagi berhasil mempertahankan kursi kekuasaannya. Hanya yang keterlaluan tamak dan bersikap tak peduli kepada rakyatnya atau karena penantangnya yang luar biasa itulah yang membuat incumbent kehilangan singgasana.<br /><span class="fullpost"><br />SBY menang pada Pemilihan Presiden 2009 juga karena inivestasi yang sangat besar. Kalau ukurannya laut, investasi SBY sangat dalam. Jika ukurannya langit, sangat tinggi. Dia menang dengan mudah, walaupun lawannya berat-berat. Bayangkan, menang dalam satu putaran dengan menyisihkan Megawati- Prabowo dan Jusuf Kalla-Wiranto.<br /><br />Mega yang kita kenal mempunyai massa fanatik dan mantan presiden juga kalah pamor oleh investasi tebar pesona ala SBY. Demikian juga Jusuf Kalla, yang disebut-sebut tokoh dinamis itu. Ternyata investasi yang tersimpan di ATM politik tokoh Golkar tersebut kalah juga.<br /><br />***<br /><br />Apa sih invetasi SBY? Tentu banyak. Gaya yang tenang juga punya nilai. Penampilan fisik yang selalu prima dengan rambut rapi tentu juga bentuk investasi. Sejumlah tindakannya sebagai presiden periode pertama juga telah memperbanyak isi ATM politiknya.<br /><br />Kita masih ingat, SBY cukup gagah menanggapi krisis Ambalat 2005. Dengan menumpang kapal perang, jenderal bintang empat itu menuju garis terdepan. Seratus KRI dan sejumlah pesawat tempur mengiringi dia. Lewat teropong, dia menyaksikan kapal Malaysia yang menjauh karena kedatangannya. Sikap itu memberikan kepercayaan diri bagi bangsa Indonesia saat Malaysia mencoba menggoda di perbatasan.<br /><br />Sikap tegas dengan Malaysia juga ditebar SBY saat salah seorang wasit asal Indonesia dikeroyok oleh para Polis Diraja Malaysia pada 2007. Begitu tegasnya sikap kita membuat PM Malaysia Abadullah Badawi tak berkutik. Saat itu, secara khusus, Pak Lah -begitu Badawi dipanggil- meminta maaf kepada bangsa Indonesia. SBY yang berada di Istana Tampaksiring dengan gagah menerima telepon mohon maaf dari Kuala Lumpur.<br /><br />SBY juga berinvestasi banyak dalam hal pemberantasan korupsi. Cukup tegas. Pejabat di semua level terseret ke pengadilan. Jenderal sekalipun menjadi pesakitan. Tak terbilang, bupati, mantan bupati, para anggota DPR, dan mantan menteri sekalipun merasakan pengapnya penjara karena terbukti korupsi.<br /><br />Puncaknya, SBY dengan ikhlas melepas sang besan, Aulia Pohan, menuju tahanan. Kita tak dapat membayangkan perasaan SBY ketika kerabat dekatnya itu menjadi korban dari sikap tegas dirinya. Sejatinya, sebagai presiden, SBY bisa saja melakukan berbagai manuver penyelamatan terhadap bapak mertua Agus Harimurti Yudhoyono itu. Tetapi, SBY memilih membiarkan besannya tersebut dikawal polisi menuju ke jeruji sel. Dan, SBY menjadi legitimate dijuluki pemimpin yang memberantas korupsi tanpa pandang bulu. Sikap itu membuat modal ATM politiknya berjibun kala itu.<br /><br />****<br /><br />Dalam pekan-pekan terakhir ini, kita merindukan kisah heroik SBY itu lagi. Kita seperti terpukul ulu hati ketika para maling ikan dari Malaysia harus dibarter dengan pahlawan kita yang ditangkap Malaysia. Tiga penjaga laut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menjaga laut di Kepulauan Riau tentu tak sebanding dengan nelayan Malaysia tersebut.<br /><br />Di mana SBY? Mengapa tidak gagah lagi seperti saat Ambalat? Tidak ada parade KRI. Paling tidak, rakyat ingin mendengar telepon minta maaf PM Malaysia kepada SBY.<br /><br />Jangan mengharapkan telepon itu datang karena Istana Kepresidenan di Jakarta kali ini tidak bersikap tegas terhadap negara jiran. Istana diam.<br /><br />Berita pengampunan untuk mantan Bupati Kutai Kartanegara Syaukani juga bagai petir di siang bolong. Bagaimana mungkin orang yang terbukti korupsi di pengadilan itu diberi ampunan. ATM politik SBY yang penuh dengan investasi antikorupsi menjadi terkuras.<br /><br />Yang terakhir, sejumlah koruptor bebas bersyarat. Termasuk sang besan SBY, Aulia Pohan. KPK, yang menjadi simbol antikorupsi, dengan tegas menolak pengampunan pemotongan hukuman koruptor. Pembebasan sejumlah napi korupsi menjadi ganjalan di tengah upaya pemberantasan korupsi. Bebasnya Aulia Pohan yang pro-kontra membuat ATM politik SBY semakin tergerus dan menipis.<br /><br />Jangan-jangan SBY berpikiran sekarang tak membutuhkan ATM politik lagi? Tak membutuhkan investasi lagi, bahkan ATM politiknya terkuras juga tak apa-apa. Bukankah dia sudah berpamitan tak akan maju lagi pada Pilpres 2014?<br /><br />Sumber : Taufik Lamade, wartawan Jawa Pos. (lamade@jawapos.co.id)<br /><br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-21138386727395381172010-07-20T16:56:00.002+07:002010-07-20T16:59:35.452+07:00SETELAH KAU KINI JADI ORANG LAIN*<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7YqTyKtc1TcospQhyUPXhTB7ggn7FWLnutzFiMGcYt_4U5iIJrfFXM4l_OWMw5ouWUug53Tju32HY23bYlZqnwJaS8uzJZ2-U90Lecjd5ipSfg6lNz_WIDMXyGEDF15Lqi5tUP6avBYE/s1600/Sahabat+Malam.JPG"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 291px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7YqTyKtc1TcospQhyUPXhTB7ggn7FWLnutzFiMGcYt_4U5iIJrfFXM4l_OWMw5ouWUug53Tju32HY23bYlZqnwJaS8uzJZ2-U90Lecjd5ipSfg6lNz_WIDMXyGEDF15Lqi5tUP6avBYE/s400/Sahabat+Malam.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5495925777467686610" /></a>Semua hati pasti pernah berjanji dengan ragam takarannya. Janji yang konon terikat oleh ruang dan waktu (space and time) adanya. Pada kehidupan, masa dan lingkungan lain yang sempat kita nikmati. Seloroh hati berjanji dengan rasa termanis pada saatnya. Janji yang pernah kita ikhtiarkan untuk ditepati. Tersaksikan oleh selaksa peristiwa yang berlalu dan melampau. Janji pada bilangan dekade masa lalu kehidupan kita. Janji yang tererosi oleh pergerakan waktu dan realitas kita ini.<br /><br />Pada saatnya, indah dan melanglang jauh diujung pengharapan dan fantasi. Seakan dunia kita genggam hanya dengan sebelah tangan semata. Khayal dan ilusi begitu gampang dicipta untuk merealisasikan mimpi dan janji yang terucap sayup ditelinga kebersamaan. Begitu tipis rasanya batas antara kenyataan dan harapan yang mengharu riuh dan biru mewangi. Sebuah penjelasan panjang serasa belum cukup untuk menceritakan lembaran-lembaran kenangan dan keindahan. Catatan diary cukup lancar tertoreh menggenapi hari demi harinya. Prosesi keramat yang selalu membuat anak muda mengginggau panjang untuk mengakhirinya. <br /><span class="fullpost"><br />Inilah kisah lama yang dirakit dari kumpulan kebersamaan dan mimpi. Diantara bayang-bayang masa depan yang segera bergerak jauh. Sejauh realitas kekinian hari ini. Sebuah fase terindah bagi pengelana yang mengembara direrimbun kehidupan. Belantara mistery yang selalu terisi oleh riak alir sungai jernih dan telaga bening. Hanya suasana teduh dan rimbun pohon yang nyaman untuk disinggahi. Belum ada terik mentari yang bisa membakar kesejukan embun-embun fajar pagi. Negeri yang menjadi referensi dongeng-dongeng legenda ketentraman pengantar tidur kita. Kita terpisah dengan nyata dari cerita nestapa dan penderitaan hidup.<br /><br />Pada suatu hari, dinegeri atas awan itu dengan saksi gumpalan mendung dan gerimis sore, terkuak rahasia langit biru akan kehidupan baru yang menggerahkan. Sang malam menyergap sigap meggapai tangan lembut menganjak pergi jauh. Dibalik gelapnya, tersua latar buram kisah keabdian hari. Dan sang mimpi harus dibuyarkan untuk menjemput kenyataan sesungguhnya. Siang terik kembali terisi fatamorgana yang silau. Akhirnya, kita harus pasrah untuk berdamai dengan panas sinar matahari yang penuh kesumpekan. Keringat dan gerah menjadi hadiah besar dalam jalan yang setapak. Dunia ikut berubah sempit dan mengkerut menghimpit harapan dan janji-janji hati yang terkuras dulu.<br /><br />Pada terik siang hari itu, dikeramaian komunitas yang sibuk, akhirnya genggam tangan terakhir menjadi sinyal kuat untuk sebuah symbol bahwa mimpi harus terurai dan mencair. Suhu siang ikut berkontribusi mempercepat akselarasi prosesnya. Dia pergi dengan seikat luka tergores kenyataan yang menghadap. Dia bergeming dengan kata selamat tinggal. Seuntai tanda ikut terbawa dibayang langit. Dia pergi untuk tak kembali lagi. <br /><br />Kau kini telah menjadi orang lain, yang hanya bisa tertatap dikejauhan. Kau kini telah menjadi orang lain, untuk mengabdi pada tangkai yang lain. Bersemi bersama musim gugur untuk meneguk dahaga yang mendera. Kau, benar-benar telah menjadi orang lain. Tampa tersadari dan itu pasti. Selamat jalan wahai tangkai yang lemah……???<br /><br />Nb : Disadur dari sebuah realitas sahabat malam.<br /><br />(fahrinotes, 20/07/2010)<br /><br /><br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-61875060732987918052010-07-02T17:55:00.003+07:002010-07-02T17:59:32.420+07:00ALEXANDRIA MESIR: EKSOKTIKA DAN SEJARAHALEXANDRIA benar-benar sangat indah. Kota pantai terpanjang di Mesir itu juga menyimpan sejarah yang bernilai sangat tinggi. Sosoknya terpampang jelas sampai kini. Itulah kawasan paling utara Mesir yang menjadi saksi sejarah masuknya peradaban Islam dan Romawi ribuan tahun silam.<br /><br />Pantainya menghadap ke Laut Mediterania yang benar-benar memesona. Pasirnya putih kekuningan, khas padang pasir Timur Tengah, berbaur dengan bebatuan yang menonjol di sana-sini. Saya sempat menyusuri pantai itu dengan berkendara mobil dan mengukur jauhnya. Ternyata panjang sekali, sekitar 25 kilometer. Benar-benar pantai yang sangat eksotik.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiFTNCIOcWSklqsCR_SKeoLE4siDhShQXRkcACqMa43guTyu7gjb43EutZrsQN7GpuxdeuaGPYXWMpbiYd3eBP6vzAfyrvwqW9rGFAr0McuJDZMJci-YvdpZBhY9lBnX60stsHRxmbVAU/s1600/kota-alevandria-mesir.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 192px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiFTNCIOcWSklqsCR_SKeoLE4siDhShQXRkcACqMa43guTyu7gjb43EutZrsQN7GpuxdeuaGPYXWMpbiYd3eBP6vzAfyrvwqW9rGFAr0McuJDZMJci-YvdpZBhY9lBnX60stsHRxmbVAU/s400/kota-alevandria-mesir.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5489261563316818882" /></a>Di ujung paling barat terdapat Benteng Qait Bey, sultan Dinasti Mamluk yang berkuasa di Mesir dan Syria 1468-1496 M, dan di ujung paling timur ada Taman Muntazah seluas 155 hektare, tempat istana Raja Farouq. Raja Farouq adalah keturunan terakhir Dinasti Muhammad Ali yang menjadi penguasa Mesir sejak abad ke-19. Raja Farouq digulingkan lewat kudeta militer oleh Gamal Abdul Nasser yang kemudian menggantikannya, sekaligus mengubah sistem kerajaan menjadi sistem republik sejak 1953.<br /><span class="fullpost"><br />Kudeta militer itu dilakukan karena Raja Farouq dikenal sebagai raja yang suka berfoya-foya dalam kemewahan dan dianggap menghabiskan kekayaan negara untuk berbagai aktivitas pribadinya. Karena itu, dia pun diasingkan ke Monako sampai meninggal. Karena kebiasaan makannya yang buruk, tubuhnya sangat gemuk dengan bobot 140 kg. Dia meninggal di atas meja makan, saat jamuan makan di Roma, Italia, pada usia 45 tahun.<br /><br />Asetnya yang sangat banyak dilelang negara setelah dia meninggal. Istananya yang di Alexandria pun dialihkan menjadi milik negara. Kini istana Raja Farouq digunakan sebagai tempat menerima tamu-tamu kenegaraan Mesir. Arsitek bangunannya sangat menawan dan posisinya strategis. Dari sini kita bisa melihat hamparan Laut Mediterania yang memesona. Apalagi di sana terdapat jembatan peninggalan Raja Farouq, yang khusus dibangun sebagai tempat untuk menikmati kawasan indah itu, lengkap dengan taman dan gazebonya.<br /><br />Benteng Qait Bey adalah bangunan pertahanan yang didirikan Sultan Qait Bey untuk menghadang gempuran pasukan Turki, Dinasti Usmani. Bangunannya persis di pinggir laut, di bagian daratan yang menjorok. Berada di bagian paling atas, saya menyaksikan air laut yang langsung menghampar luas. Benteng itu memang sangat strategis untuk menghadang pasukan yang datang dari bagian utara lewat laut.<br /><br />Di dalamnya terdapat ruang-ruang perlindungan yang berlubang-lubang untuk menyorongkan senjata laras panjang ataupun meriam, menembaki musuh yang datang ketika mereka sudah berada dalam jarak jangkau tembakan. Itu sangat khas peperangan abad pertengahan. Tentu benteng tersebut sekarang sudah tidak berguna lagi karena bisa diserang dengan menggunakan pesawat terbang dengan bom-bom yang dijatuhkan dari atasnya. Atau, lebih gawat lagi dengan menggunakan peluru balistik yang memiliki daya jangkau ratusan sampai ribuan kilometer. Karena itu, benteng tersebut menjadi kenangan masa lalu, dan kini menjadi museum yang menyimpan sejarah.<br /><br />Objek menarik yang lain adalah perpustakaan Alexandria, tidak jauh dari Benteng Qait Bey. Itulah perpustakaan terbesar dan tertua di dunia, yang menyimpan jutaan buku dari berbagai bidang ilmu pengetahuan. Mulai zaman sebelum Masehi sampai zaman modern kini.<br /><br />Cikal bakalnya dirintis pada 323 SM, ketika kawasan tersebut dikuasai Alexander The Great dari Imperium Romawi. Dia kita kenal sebagai Iskandar Zulkarnaen. Karena itu, oleh masyarakat Mesir, kawasan tersebut disebut dengan dua nama, Alexandria atau Iskandariyah. Itulah ibu kota Mesir pada zaman itu. Sekitar seribu tahun Mesir berpusat di sana dan baru dipindahkan ke Kairo oleh Amru bin Ash ketika Islam masuk ke Mesir pada 621 M.<br /><br />Iskandar Zulkarnaen-lah yang mula-mula membangun kota tersebut dengan mendatangkan sejumlah arsitek dari Yunani. Karena itu, selera Romawi kawasan tersebut sangat terasa dan masih tampak pada berbagai bangunan peninggalannya. Termasuk gedung teater tempat adu gladiator yang sempat saya kunjungi. Gedung itu merupakan tiruan Gedung Colloseum di Italia yang berbentuk setengah lingkaran dan kini sudah ambruk.<br /><br />Iskandar Zulkarnaen memiliki panglima perang yang sangat mencintai ilmu pengetahuan, yaitu Ptolemi 1. Pada zaman Ptolemi 1 itulah, perpustakaan yang sangat besar mulai dibangun. Sampai pada era Ptolemi 3, jumlah buku dan manuskrip koleksinya sudah mencapai sekitar 700.000. Sayang, perpustakan tersebut dihancurkan Yulius Caesar saat dia menyerang Mesir pada 38 SM. Tak kurang dari 400.000 buku ludes dilalap api. Yulius Caesar akhirnya meminta maaf dan menggantinya dengan menyumbang 200.000 buku kepada Ratu Mesir Cleopatra, yang kemudian menjadi kekasihnya.<br /><br />Perpustakaan yang sangat bersejarah itu lantas dibangun kembali pada 1990 atas bantuan UNESCO. Pembangunan tersebut baru selesai pada 2002 dan menjadi perpustakaan modern terbesar di dunia dengan biaya sekitar USD 220 juta. Dilengkapi 500 komputer yang bisa mengakses semua buku secara digital, perpustakaan itu bisa menyimpan tak kurang dari 8 juta buku dari berbagai disiplin ilmu. Daya tampung ruangannya sekitar 1.700 orang serta difasilitasi ruang-ruang seminar dan pusat penelitian.<br /><br />Di sini tersimpan buku-buku berbagai bahasa, sejak zaman Yunani, Mesir Kuno, keemasan Islam, sampai zaman modern. Juga terdapat kitab Hindu dan Buddha. Dari perpustakaan itu pula, lahir nama-nama besar ilmuwan abad ketiga SM seperti Archimedes yang ahli matematika, Aristarchis yang secara spekulatif menyodorkan teori astronomi bumi mengelilingi matahari, serta Euclides sang penemu ilmu geometri, matematika, dan arsitektur.<br /><br />Sumber : agusmustofa_63@yahoo.com) Jawa Pos 2 Juli 2010<br /><br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-26201486351196281012010-06-24T13:23:00.003+07:002010-06-24T13:36:23.428+07:00JALAN KEHIDUPAN.Malam ini, 22/06/2010, saya berangkat dari kota metropolis Surabaya menuju Malang pada jam menunjukkan pukul 21.00. Entah mengapa jalanan rada sepi sehingga saya dengan berani memacu motor andalan Honda Kharisma 125 cc. Dalam benak saya ingin sekali menyaksikan babak penyisihan piala dunia antara Swiss dan Chille. Saya naksir berat dengan kekompakkan dan mobilitas permainan Chile yang super aggresif. Lawannya Swiss beberapa hari yang lalu juga dengan gagah melabrak juara eropa Spainish dengan skor tipis 1-0. Sepertinya ini big match deh. Chille menghajar Honduras juga dengan skor tipis 1-0. Siapapun yang menang bakal lolos langsung ke putaran berikutnya 16 besar.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi86dzXrY3594zdtAdCg-Vlo_DT-ewrYS9XXFw4JK1MnJWbrKz9UbsTtzQYW643RaBZhLB8L0TRFBTVmoxoDMBCaVxqQ9xdGmuGOMNxURIeR8cyMylkhQJxCXuzAfd4clI_YKShz5sAzKU/s1600/voldemort_1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 180px; height: 115px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi86dzXrY3594zdtAdCg-Vlo_DT-ewrYS9XXFw4JK1MnJWbrKz9UbsTtzQYW643RaBZhLB8L0TRFBTVmoxoDMBCaVxqQ9xdGmuGOMNxURIeR8cyMylkhQJxCXuzAfd4clI_YKShz5sAzKU/s400/voldemort_1.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5486224601746848834" /></a>Singkatnya, setelah memacu motor saya dengan kencang akhirnya masuk gerbang Malang tepatnya di Lawang. Depan statsiun kereta api Lawang saya berhenti disebuah warung kopi yang sedang menyaksikan laga yang saya ceritakan tadi. Swis bentrok Chille. Lumayanlah saya bisa menyaksikan laga tersebut meski sudah memasuki menit ke 63 (babak kedua). Pesan kopi susu panas penghilang dingin yang menusuk sambil fokus pada laga seru kedua kesebelasan. Benar saja, Chille tampil memukau dengan serangan agresif yang seperti saya duga. Tapi Swiss juga tampil lebih hebat juga dibanding saat bentrok dengan Spanish yang hanya mengandalkan serangan balik. Kedua kesebelasan sangat memukau. Rasanya seperti nonton laga final saja. Meski pada akhirnya Chile bisa menepis kebuntuan dengan mencetak gol 1-0. Adalah Gozalo Fernandez sang pencipta gol. Kedua team benar habis-habisan. Salut buat kedua team.<br /><span class="fullpost"><br />Jam bergerak pada pukul 23.40 wib. Malang kian sepi dan dingin. Saya bergegas melanjutkan perjalanan dengan rasa puas adanya. Saya menghidupkan motor dan siap memacu kembali. Dari sudut gang kecil muncul sesosok lelaki separuh baya. Menghampiri saya tapi tidak berkata. Diam saja tapi sorot matanya hendak menegur. Saya berinisiatif menyapanya “Mau kemana pak ?”. Dengan setengah ragu bapaki tu menunjuk arah selatan (menuju ke Malang kota) yang searah dengan arah saya melanjutkan perjalanan. Saya kembali menegaskan “ Kesana ya pak ?” tegas saya. “Ayo pak bareng saya” ajak saya. Pada malam yang sudah larut saya pikir sudah tidak ada lagi kedaraan umum yang beroperasi. Bapak itu naik dan berada diboncengan. Lumayanlah buat teman ngobrol dijalan pikirku.<br /><br />Benar saja, tampa saya minta Bapak itu benar-benar bercerita tentang pengalamannya yang sudah dilalui dalam kehidupannya yang sudah separuh baya. “Saya bukan asli orang Jawa, saya dari Lampung Sumatera” katanya. “Sebenarnya saya punya keluarga, isteri asli Lawang sini tapi saya diusir oleh isteri” ujarnya lirih. “Memang kerjaan saya serabutan tapi dia berselingkuh dengan pria lain, dia sudah jadi semacam setan bagi saya sekarang” timpalnya. Benak saya berputar mencari-cari kemana arah pembicaraannya. Dari lubuk saya sedikit percaya dengan guratan keluguan seorang laki-laki paruh baya yang sering saya jumpai. Tidak ada gunanya juga orang ini mengarang cerita. Mungkin saja dia ingin berbagi kisah pilunya yang tidak ada tempat baginya berbagi selama ini. Dengarkan sajalah pikirku. “ Umur Bapak berapa pak?” tanyaku memancing. “ Saya sudah 43 tahun dan isteri saya 47 tahun” kenangnya. Sepertinya umur Bapak ini lebih muda dari yang saya perkirakan ditlik dari raut wajah dan tampilannya. Dia lebih kusut dan nampak jauh lebih tua dari umur yang diutarakan itu. “Saya tidak punya anak hanya pernah memungut anak angkat yang sekarang tidak lagi mau memperhatikan saya” urainya lagi. Ah bapak ini mengingatkan saya pada cerita sinetron televisi yang dikarang itu.<br /><br />“Kamu sudah menikah ya nak ?” Tanya bapak itu dengan datar. Saya tersentak saja apa maksudnya. Saya memberitahunya bahwa saya sudah menikah dan punya anak satu. “Jaga keluargamu nak dan jangan sampai selingkuh dengan wanita lain” petuahnya. Perjalanan sudah menjauh dan dia mengingatkan bahwa nanti dia turun didepan pasar Singosari. “Saya sekarang tidak punya siap-siapa, tidur dipinggiran toko saja, kerja serabutan. Yang peting masih bisa makan, jadi kuli pasar di Singosari” kisahnya pilu luruh. Sebuah kisah perjalanan kehidupan yang lumayan pahit rasanya. “Pak ? kenapa ga pulang kampung ke Lampung saja?” saranku merunut tempat asalnya. “Saya hanya dua bersaudara, saudaraku lainnya entah kemana saya tidak tahu lagi ” jawabnya. “Sudahlah mungkin ini jalan hidup saya sendiri yang kiranya saya ikhlas menerimanya” ujarnya pasrah. “Kamu baik-baik saja dengan keluargamu nak ?” doanya.<br /><br />Kota Singosari mulai sepi. Toko-toko mulai tutup. Rasanya kehidupan hari ini mulai istirahat dari aktifitas sibuknya. Saya berhenti depan pasar Singosari yang sudah sepi. “Saya tidur disitu” jelasnya sambil menunjuk jembatan penyeberangan tepat didepan Pasar Singosari. Udara dingin menyadarkan saya bahwa bapak ini akan berselimut alam dan cuaca dingin sepanjang malam ini. Hati saya tertusuk jauh mengalahkan dinginnya udara malam dikota Singosari ini. Dengan sendu senyap bapak itu mengucapkan terimakasih atas tumpangannya. “Sama-sama pak” balasku. “Jaga diri baik-baik pak” lanjutku.<br /><br />Dengan setengah hati saya lanjutkan perjalanan ini. Hatiku terusik dengan dingin dan penggalan kisah realitas yang telah kudengar dari mulut lugu dan jujur tadi. Tampa kutanyakan namanya pula saya telah belajar seuntai kisah nyata yang benar-benar berharga di malam special ini. Sampai di kost-kostan saya belum bisa memejam mata ini. Karenanya, kuraih laptopku, kucatat penggal kisah pilu bapak itu untuk mengingatkan betapa kehidupan benar-benar nyata adanya. Masih ada kepiluan yang tak terungkap pada sekitar diri kita. Betapa kontrasnya dengan apa yang kutemui selanjutnya, muda-mudi dengan asyik masyuk bergelayut mesra dengan lawan jenisnya di sepanjang jalan Soekarno Hatta kota Malang. Padahal malam telah larut dan yakin saja mereka bukan pasangan sah sebagai suami isteri. Mereka hanya menyalurkan hasrat hedonisnya semata menghabiskan malam dengan kesenangan yang tak halal itu. Bapak itu tenggelam bersama nasib dan kehidupan yang tidak berpihak padanya.<br /><br />Catatan ini kudedikasikan buat Bapak misterius malam ini yang mengajarkan padaku catatan pinggir jalan tentang kenyataan dan perjalanan hidup yang terasa lirih pilu dan menusuk jauh dikedalaman jiwa. Sayangnya, saya yakin bapak itu pasti luput membaca catatan ini bahwa dia telah berbagi satu hal yang sangat berharga bagi saya dan mungkin untuk kehidupan lain.<br /><br />Selamat jalan bapak.<br /><br />Malang, tengah malam<br />22 Juni 2010<br /><br /><span style="font-style:italic;">Fahrinotes.</span><br /><br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-21014668029433124292010-06-15T15:04:00.002+07:002010-06-15T15:17:41.778+07:00MURAHNYA HUKUM LALU LINTAS.Satu jam yang lalu, saya terperangkap macetnya lalu lintas di daerah bencana Porong Sidoarjo. Dampak lumpur Lapindo Berantas telah menghancurkan sarana transportasi utama jalan raya Porong. Saat ini, untuk kesekian kalinya ditimbun lagi guna meninggikan ruas badan jalan tersebut agar tidak tergenang hujan yang masih saja mengguyur deras. Akibatnya, macet lagi-macet lagi.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaubLLWZw9Iej2egLfG1Ew_-iL9iDHEoHkfmz7fKvcakQhuEZ3FJAbeAaESxS9nizxcH9hed1039zvKYmGwxXblpO8Mo0NZcFkO1lm7SQjbbkQBvxIMjxAe42jDH2jk4FpBSAChwPisJE/s1600/polantas3.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 246px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaubLLWZw9Iej2egLfG1Ew_-iL9iDHEoHkfmz7fKvcakQhuEZ3FJAbeAaESxS9nizxcH9hed1039zvKYmGwxXblpO8Mo0NZcFkO1lm7SQjbbkQBvxIMjxAe42jDH2jk4FpBSAChwPisJE/s400/polantas3.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482911362113211730" /></a>Jalan raya Porong itu jadi vital bagi saya yang sedang menempuh pendidikan lanjut di Unibraw Malang. Saya tinggal dikota Suarabaya bersama keluarga kecil. Sekitar dua tahun saya mengakrabi jalan ini dengan ragam kompleksitas masalah yang mewarnainya. Salah satu masalah utamanya adalah Razia Ilegal para polisi lalulintas, selain macet yamg telah saya ceritakan sebab musababnya tadi.<br /><br />Setela keluar dari perangkap macet dan panasnya suasana sekitar Lapindo Berantas tepatnya dipertigaan mulut Tol Porong, kalau dari arah Surabaya menuju Malang maka kita akan memasuki pasar porong. Jalannya padat dan penuh dengan kendaraan besar. Sebelum pasar terdapat gang kecil sebelah kiri jalan dari arah Surabaya terdapat razia oleh para polantas yang dengan sergap menahan banyak kendaraan khususnya roda dua. Hari ini mungkin agak sial bagi saya, saya ditahan dan digiring masuk kearah gang tersebut. Setelah basa basi saya ditunjukkan ragam pelanggaran yang ada pada motor saya. Spionnya kurang satu, tidak punya baut/mur, dengan inisiatif sendiri saya tunjukkan surat-surat kendaraan dan SIM. Saya dialihkan ke petugas lain yang sedang sibuk dengan corat-coret surat tilang yang dibawanya di atas motor patroli polantas itu. Surat-surat saya ditahan.<br /><span class="fullpost"><br />Sambil menunggu giliran, saya didatangi oleh petugas lainnya. “Sudah tahu pelanggarannya?” ujarnya. Dengan tegas mantap saya jawab “ saya tidak tahu”. Mendengar jawaban saya Akhirnya saya dialihkan ke petugas lainnya lagi. Entah apa dalam pikirannya, mungkin saja masih ada semburat ketakutan dalam lubuk hatinya. Petugas itu berjalan dan bergabung dengan teman lainnya kearah jalan, tentu saja, untuk menangkap mangsa baru lagi. <br /><br />Petugas yang sibuk dengan surat tilang diatas motor polantasnya tadi memegang surat-surat saya. Bertanya dan menyelidik ”pelanggarannya apa ?”. Saya jawab “ kaca spion hanya satu”. “Wah itu Rp. 51.000” Saya bingung dengan cermatnya sang petugas menghafal nomimal rupiah yang jadi sanksi. Setahu saya biasanya petugas yang intelek akan menjelaskan pasal-pasal dan baru menjelaskan sanksi yang termuat dalam UU Lalu lintas. “Mau bayar di sidang pengadilan atau dititipkan disini ? ” Saya makin tercengang dengan tingkah aneh petugas Polantas dikawasan bencana ini. Menawarkan jasa penitipan yang sangat “tulus” tentunya. Sengaja kata TULUS saya beri tanda kutip karena saya tidak menangkap irama ketulusan sama sekali. Sekedar sebuah sarkasme semata. Bagaimana tidak, penawaran jasa penitipan ini tidak didukung oleh sikap yang tulus pula. Sekelompok petugas yang memakai masker penutup wajah, pakaian dinasnya tidak terbuka seluruhnya alias nama identitasnya tidak terlihat sama sekali, dengan berani menawarkan jasa penitipan pula. Untuk apa kata TULUS perlu dilontarkan ?.<br /><br />Saya juga paham bahwa dengan spion hanya satu memang melanggar aturan lalu lintas, tetapi cara petugas menindak pelanggaran yang kurang saya pahami. Dalam aturan yang sempat saya browsing, bahwa aturan razia juga sangat penting dimana lebih kurang 50 meter sebelum tempat razia harus ada tanda pemberitahuan. Petugas harus menanyakan surat kelengkapan kendaraan dan SIM. Memperkenalkan diri dengan sopan, tidak menggunakan masker penutup muka, punya identitas lengkap. Saya juga bertanya dipengadilan mana persidangan dilakukan, jawabnya “Pengadilan Sidoarjo”.<br />Sebagai orang luar daerah tentu saja saya tidak tahu menahu dimana gedung itu berada.<br /><br />“Bayar sekarang atau dipengadilan” ujarnya lagi. “Kalau saya sidang surat apa yang ditahan?” Tanya saya. “STNK dan sidangnya tanggal 25” ketusnya. Dalam hati, saya geli dan gelo, barabe neh saya ga bisa kemana-mana dengan motor. Padahal saya sedang butuh bimbingan mengakhiri tesis akhir. “Bayar disini sekarang atau mau apa?” wah rupanya mereka ga sabar lagi. “Banyak yang antri kok” tepisnya lagi. Saya diharuskan untuk mengeluarkan jurus negosiasi juga. “Pak, saya hanya spion yang kurang, saya mahasiswa buru-buru neh, saya minta keringanan saja”. Dengan alotnya negosiasi nomimal itu saya gugat. Terlalu besar untuk ukuran pelanggaran ringan ini. “Boleh kurang tapi Cuma Rp. 1000 (seribu)” ujarnya mesem-mesem. “Terserah, saya hanya punya Rp. 20.000 saja” kata saya.<br /><br />Mungkin sudah kesal, atau antrian baru mulai menumpuk maka petugas itu mengalah. “Ya sudah, sini Rp. 30.000 saja” ujarnya. Saya juga sudah diburu waktu maka saya keluarkan Rp. 25.000. “Cepat mas” hardiknya. “Kok kurang” tambahnya lagi. Saya akhirnya tambahkan Rp. 3.000 lagi sebagai bentuk protes saya tidak mau menggenapkan apa yang dimintanya.<br /><br />Akhirnya, hukum atau aturan lalu lintas saya beli dengan harga murah Rp. 28.000 hari ini. Pelajaran buruk bagi penegakkan hukum yang sedang kita risaukan hari-hari terakhir dinegeri ini. Pada “pasien” lainnya terlihat mereka tergeleng-geleng kepalanya pertanda protes. Sialnya, hanya itu yang bisa dilakukan pada saat razia legal ini berlangsung. Penuturan warga sekitar daerah itu bahwa praktek ini sering dan berlangsung cukup lama ditempat saya membeli aturan ini. Kasihan negeri ini, para aparatnya seenaknya tawar menawar aturan tampa standart yang jelas.<br /><br />Satu kalimat yang sangat sedih dan terdengar lirih bagi saya dari mulut manis petugas yang diperuntukan untuk kelancaran lalu lintas itu, tentu saja masih dalam tutupan maskernya, “Jauh-jauh dari Bima……………….??????.........?”. Isyarat bahwa dia belum puas dengan nominal yang dibayarkan. Kalau ini bukan rakus tentu tidak menghargai perbedaan dan daerah lain. Sangat disayangkan…?<br /><br />Pembaca, inilah cikal bakal keruntuhan. Penegak hukum tidak bertindak sesuai hukum itu sendiri. Lebih miris lagi, sedemikian murahnya sebuah hukum. Semoga tidak terulang dan tidak ada petugas Negara yang mengulanginya lagi. Semoga notes singkat ini bisa dibaca oleh para petugas abdi Negara, <span style="font-style:italic;">bil khususnya</span>, Polisi Lalu Lintas, untuk berbenah dan sadar diri.<br /><br />Semoga ini tidak menegaskan sebuah pameo sarkasme polisi lalu lntas kita: hanya ada 3 polisi baik, 1. Polisi Hoegeng, 2. Patung Polisi dan 3. Polisi Tidur.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Fahrinotes.<br />Porong Sidoarjo, 15 Juni 2010<br />(Korban)</span><br /><br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-5664744089768786312010-06-09T20:06:00.004+07:002010-07-02T18:22:37.851+07:00TRAGEDI SANG CALON INTELEKTUAL.Pandangan ini sangat penuh subjektifitas, karenanya boleh saja digugat dengan amarah sekalipun. Namun, realitas aneh telah melanda sekalangan mahasiswa dengan hedonisme yang luar biasa adanya. Sebuah capaian yang sangat jauh dari predikat mahasiswa yang nota bene berlomba dan mengutamakan rangkaian prestasi dan mendongkrak prestise. Sungguh, ini memiriskan karena dilakoni oleh sang calon intelektual pada saat berada dikawah candra penggemblengan diri untuk bersiap memasuki gelanggang kehidupan nyata. Hedonik, gaya hidup yang mengutamakan kesenangan diri meski melanggar tata, nilai, krama, fitrah dan pula ajaran agung bernama agama.<div><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmDpOe5blw60YHImSBNhO5uS78sI4LEdAKm5vPAyb68ytbHOV1cN2eWgrZzY3hhvkSXKBD_3B2ZYMop5Nut-FvOIGtz3W2EpKpxWt7pimYUy8VEBSUZGpu7DkUaVQLbb-PZaiPeo-nSb4/s1600/sienna-miller-dalem.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 285px; height: 285px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmDpOe5blw60YHImSBNhO5uS78sI4LEdAKm5vPAyb68ytbHOV1cN2eWgrZzY3hhvkSXKBD_3B2ZYMop5Nut-FvOIGtz3W2EpKpxWt7pimYUy8VEBSUZGpu7DkUaVQLbb-PZaiPeo-nSb4/s400/sienna-miller-dalem.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480761950660141186" /></a>Baru-baru ini, survei Komisi Perlindungan Anak (KPA) terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar mengungkap, 97 persen remaja pernah menonton atau mengakses pornografi, 93 persen pernah berciuman bibir. Sedangkan 62,7 persen pernah berhubungan badan dan 21 persen remaja telah melakukan aborsi. Data tersebut cukup menjadi alasan kuat bagi semua pihak untuk mencemaskan masa depan putra-putri yang tengah berajak dewasa ini. Apa yang terjadi dengan remaja Indonesia saat ini? Lalu bagaimana cara menangkal anak-anak generasi masa depan bangsa ini tidak terjerumus dalam lubang free sex?<br /><span class="fullpost"><br />Dulu, dua tiga dekade lampau, dikampung saya ujung timur negeri gersang yang bernama Bima, gaya pacaran masih beradab dan penuh norma etika. Menemukan seorang wanita yang berbusana sedikit minim di tempat umum adalah “keberuntungan” adanya. Disebut beruntung karena itu hal langka dan sulit dijumpai. Saat ini, keadaan telah berada situasi yang bergeser terbalik. Justru sangat mudah melihat ketatnya “kaos adek” dari gerombolan gadis-gadis muda yang berkeliaran diwilayah publik. Sesungguhnya, sebenarnya hanya layak digelar di ruang privat semata. Kalau ada anak laki-laki muda yang sedang “silaturrahim” dengan sang pujaan diteras rumah, biasanya sangat malu bila ada orang yang lewat dihalaman melihat acara kencannya. Tapi kini, kadang orang yang lewatlah yang buru-buru berganti arah karena malu melihat kemesraan pasangan muda di emperan teras rumahnya. Sebuah pergeseran nyata akan budaya malu. Malu bukan lagi milik pelaku dan pelanggar norma yang dengan mesra berhimpitan manja, melainkan diperuntukkan kepada siapapun yang menyaksikan pelanggaran itu terjadi. Intinya, malu bukan pada pelakunya lagi tapi pada saksi.<br /><br />Kini, kembali pada tema mahasiswa masa kini, hinggar binggar kota telah melenakan sang generasi muda kita. Mahasiswa yang awalnya sangat teguh dengan tekadnya untuk meraih sebanyak mungkin pengetahuan dan ilmu untuk membekali diri, perlahan luntur dan rubuh, memanfaatkan kesempatan yang ada, selagi jauh dari jangkauan pengawasan sang Pembina disiplin, orang tua. Gelagat yang kian mudah terbaca semakin banyak saja kasus “kecelakaan” dibanyak daerah/kota tujuan pendidikan kita. Luar biasanya, kejadian-kejadian yang saya temui setahun terakhir ini, “kecelakaan” hebat itu justru disebabkan oleh “bentrok yang manis” antar sesama mahasiswa/mahasiswi dari satu daerah. Dari negeri yang sama saling “menabrak” melabrak batas-batas yang sepatutnya. Sepertinya, gejala ini menjurus pada geliat predatorisme. Saudari dari satu kampung bukan lagi dijaga layaknya pagar bagi tanamannya. Tetapi, dengan tega “dimangsa” oleh sekumpulan kambing pemamah biak. Bukan berarti kita memaklumi kalau umbar nafsu meski bukan pada saudara sekampung itu boleh, tetapi kita disini bisa mencermati bahwa demikian semakin ganasnya hedonisme kalangan ini.<br /><br />Terakhir, betapa galaunya hati, ketika mendengar sumpah serapah, cerita bangga, senyum simpul dan bahkan menganggap sebuah pencapaiaan prestasi rasanya, ketika saudara-saudara muda kita menepuk dada mendeklarasikan diri bahwa mereka telah berhasil dengan mantap “menikmati” lalapan daun muda. Rasa bangga yang bergeser terbalik dari bidang-bidang prestasi akademik, ketrampilan dan prestise kepada aktifitas hedonis, perampasan harapan dan pelanggaran fitrah. Bukankah itu sesungguhnya adalah sebuah aib dan layak malu ?<br /><br />Bagi kita sebenarnya ini adalah tragedy !!!!<br /><br />Pembaca, ini bukan mengada-ada tapi realitas yang tengah terjadi ditimbun oleh dinginnya cuaca dan kurangnya rasa peduli kita semua. Wahai orang tua yang baik, anak-anak kita tengah membutuhkan perhatian yang lebih lagi dari kita walau jarak yang jauh. Wahai diri, resapkanlah kesadarn yang tertinggi lagi. Moga kita, lebih khususnya teman mahasiswa/i, jauh dari yang sedemikian itu.<br /><br />Malang Hening Malam,<br />28 Mei 2010<br /><br />(fahrinotes)<br />Salam.<br /><br /></span></div>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-13332144783976287172010-06-01T21:08:00.003+07:002010-06-01T21:18:39.903+07:00UNTUK SANG ISTERI (Sepenggal Puisi Dari BJ Habbie)Sebagai rasa cinta, Habibie pun menuliskan sepenggal puisi untuk mengenang kepergian Ainun. Berikut petikan puisi karya Habibie untuk sang istri tercinta, Ainun Hasri Besari BJ Habibie.<div><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcBL11ycbtIUOHcSHDO3vJDqBk0Hi-g_qngZ4MoBpiroMLD8AoMnOPDthkmJ_MfIPYKOxR8B2j3vCvDbsykRG_aCNr5vKcGLncFpq-w6aD3_sfZoSAkvcPhx0vo9as6YVdoOZc6p-gHdE/s1600/bj_habibie.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcBL11ycbtIUOHcSHDO3vJDqBk0Hi-g_qngZ4MoBpiroMLD8AoMnOPDthkmJ_MfIPYKOxR8B2j3vCvDbsykRG_aCNr5vKcGLncFpq-w6aD3_sfZoSAkvcPhx0vo9as6YVdoOZc6p-gHdE/s400/bj_habibie.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5477808985704441826" /></a><b>Isteri Tercintaku</b><br /><br />Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.<br /><br />Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,<br /><br />dan kematian adalah sesuatu yang pasti,<br /><br />dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.<br /><br />Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,<br /><span class="fullpost"><br />Adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.<br /><br />Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.<br /><br />Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,<br /><br />Pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,<br /><br />Aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.<br /><br />Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,<br /><br />tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.<br /><br />Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.<br /><br />Selamat jalan,<br /><br />Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,<br /><br />kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.<br /><br />selamat jalan sayang,<br /><br />cahaya mataku, penyejuk jiwaku,<br /><br />selamat jalan,<br /><br />calon bidadari surgaku ....<br /><br /><b>BJ HABIBIE</b><br /><br /></span></div>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-50542192714579297122010-05-26T16:37:00.002+07:002010-05-26T16:43:10.706+07:00Lelaki Yang GelisahDari pinggir kaca nako, di antara celah kain gorden, saya melihat lelaki itu mondar-mandir di depan rumah. Matanya berkali-kali melihat ke rumah saya.Tangannya yang dimasukkan ke saku celana, sesekali mengelap keringat di keningnya. Dada saya berdebar menyaksikannya.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4lmovpMRtJZBp0TxsnJZxP8cCwgbdTY_9HktQRQwbVtb4awZwk-WIO6gPaek5_0DqTJcuCl0iGZwUFUOfpIYS-4jmpNfdFrtOxuJSYdrWWy7I_TRZHnRdiJZer4NUaDEJIBF-Ls9pD54/s1600/gelisah.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 264px; height: 241px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4lmovpMRtJZBp0TxsnJZxP8cCwgbdTY_9HktQRQwbVtb4awZwk-WIO6gPaek5_0DqTJcuCl0iGZwUFUOfpIYS-4jmpNfdFrtOxuJSYdrWWy7I_TRZHnRdiJZer4NUaDEJIBF-Ls9pD54/s400/gelisah.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5475511677625371730" /></a><br />Apa maksud remaja yang bisa jadi umurnya tak jauh dengan anak sulung saya yang baru kelas 2 SMU itu? Melihat tingkah lakunya yang gelisah, tidakkah dia punya maksud buruk dengan keluarga saya? Mau merampok? Bukankah sekarang ini orang merampok tidak lagi mengenal waktu? Siang hari saat orang-orang lalu-lalang pun penodong bisa beraksi, seperti yang banyak diberitakan koran. Atau dia punya masalah dengan Yudi, anak saya? Kenakalan remaja saat ini tidak lagi enteng. Tawuran telah menjadikan puluhan remaja meninggal.<br /><span class="fullpost"><br />Saya berdoa semoga lamunan itu salah semua. Tapi mengingat peristiwa buruk itu bisa saja terjadi, saya mengunci seluruh pintu dan jendela rumah. Di rumah ini, pukul sepuluh pagi seperti ini,saya hanya seorang diri. Kang Yayan, suami saya, ke kantor. Yudi sekolah, Yuni yang sekolah sore pergi les Inggris, dan Bi Nia sudah seminggu tidak masuk. Jadi kalau lelaki yang selalu memperhatikan rumah saya itu menodong, saya bisa apa? Pintu pagar rumah memang terbuka. Siapa saja bisa masuk. Tapi mengapa anak muda itu tidak juga masuk? Tidakkah dia menunggu sampai tidak ada orang yang memergoki? Saya sedikit lega saat anak muda itu berdiri di samping tiang telepon.<br /><br />Saya punya pikiran lain.<br /><br />Mungkin dia sedang menunggu seseorang, pacarnya, temannya, adiknya, atau siapa saja yang janjian untuk bertemu di tiang telepon itu. Saya memang tidak mesti berburuk sangka seperti tadi. Tapi dizaman ini, dengan peristiwa-peristiwa buruk, tenggang rasa yang semakin menghilang, tidakkah rasa curiga lebih baik daripada lengah? Saya masih tidak beranjak dari persembunyian, di antara kain gorden, di samping kaca nako. Saya masih was-was karena anak muda itu sesekali masih melihat ke rumah.<br /><br />Apa maksudnya?<br /><br />Ah, bukankah banyak pertanyaan di dunia ini yang tidak ada jawabannya. Terlintas di pikiran saya untuk menelepon tetangga. Tapi saya takut jadi ramai. Bisa-bisa penduduk se-kompleks mendatangi anak muda itu. Iya kalau anak itu ditanya-tanya secara baik, coba kalau belum apa-apa ada yang memukul. Tiba-tiba anak muda itu membalikkan badan dan masuk ke halaman rumah. Debaran jantung saya mengencang kembali. Saya memang mengidap penyakit jantung. Tekad saya untuk menelepon tetangga sudah bulat, tapi kaki saya tidak bisa melangkah.<br /><br />Apalagi begitu anak muda itu mendekat, saya ingat, saya pernah melihatnya dan punya pengalaman buruk dengannya. Tapi anak muda itu tidak lama di teras rumah. Dia hanya memasukkan sesuatu ke celah di atas pintu dan bergegas pergi. Saya masih belum bisa mengambil benda itu karena kaki saya masih lemas.<br /><br />+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++<br /><br />Saya pernah melihat anak muda yang gelisah itu di jembatan penyeberangan, entah seminggu atau dua minggu yang lalu. Saya pulang membeli bumbu kue waktu itu. Tiba-tiba di atas jembatan penyeberangan, saya ada yang menabrak, saya hampir jatuh. Si penabrak yang tidak lain adalah anak muda yang gelisah dan mondar-mandir di depan rumah itu, meminta maaf dan bergegas mendahului saya. Saya jengkel, apalagi begitu sampai di rumah saya tahu dompet yang disimpan di kantong plastik, disatukan dengan bumbu kue, telah raib.<br /><br />Dan hari ini, lelaki yang gelisah dan si penabrak yang mencopet itu, mengembalikan dompet saya lewat celah di atas pintu. Setelah saya periksa, uang tiga ratus ribu lebih, cincin emas yang selalu saya simpan di dompet bila bepergian, dan surat-surat penting, tidak ada yang berkurang. Lama saya melihat dompet itu dan melamun. Seperti dalam dongeng. Seorang anak muda yang gelisah, yang siapa pun saya pikir akan mencurigainya, dalam situasi perekonomian yang morat-marit seperti ini, mengembalikan uang yang telah digenggamnya.<br /><br />Bukankah itu ajaib, seperti dalam dongeng. Atau hidup ini memang tak lebih dari sebuah dongengan? Bersama dompet yang dimasukkan ke kantong plastik hitam itu saya menemukan surat yang dilipat tidak rapi. Saya baca surat yang berhari-hari kemudian tidak lepas dari pikiran dan hati saya itu.<br /><br />Isinya seperti ini:<br />“Ibu yang baik, maafkan saya telah mengambil dompet Ibu. Tadinya saya mau mengembalikan dompet Ibu saja, tapi saya tidak punya tempat untuk mengadu, maka saya tulis surat ini, semoga Ibu mau membacanya. Sudah tiga bulan saya berhenti sekolah. Bapak saya di-PHK dan tidak mampu membayar uang SPP yang berbulan-bulan sudah nunggak, membeli alat-alat sekolah dan memberi ongkos.<br /><br />Karena kemampuan keluarga yang minim itu saya berpikir tidak apa-apa saya sekolah sampai kelas 2 STM saja. Tapi yang membuat saya sakit hati, Bapak kemudian sering mabuk dan judi buntut yang beredar sembunyi-sembunyi itu. Adik saya yang tiga orang, semuanya keluar sekolah. Emak berjualan goreng-gorengan yang dititipkan di warung-warung. Adik-adik saya membantu mengantarkannya. Saya berjualan koran, membantu-bantu untuk beli beras.<br /><br />Saya sadar, kalau keadaan seperti ini, saya harus berjuang lebih keras. Saya mau melakukannya. Dari pagi sampai malam saya bekerja. Tidak saja jualan koran, saya juga membantu nyuci piring di warung nasi dan kadang (sambil hiburan) saya ngamen. Tapi uang yang pas-pasan itu (Emak sering gagal belajar menabung dan saya maklum), masih juga diminta Bapak untuk memasang judi kupon gelap. Bilangnya nanti juga diganti kalau angka tebakannya tepat.<br /><br />Selama ini belum pernah tebakan Bapak tepat. Lagi pula Emak yang taat beribadah itu tidak akan mau menerima uang dari hasil judi, saya yakin itu. Ketika Bapak semakin sering meminta uang kepada Emak, kadang sambil marah-marah dan memukul, saya tidak kuat untuk diam. Saya mengusir Bapak. Dan begitu Bapak memukul, saya membalasnya sampai Bapak terjatuh-jatuh. Emak memarahi saya sebagai anak laknat. Saya sakit hati. Saya bingung. Mesti bagaimana saya? Saat Emak sakit dan Bapak semakin menjadi dengan judi buntutnya, sakit hati saya semakin menggumpal, tapi saya tidak tahu sakit hati oleh siapa.<br /><br />Hanya untuk membawa Emak ke dokter saja saya tidak sanggup. Bapak yang semakin sering tidur entah di mana, tidak perduli. Hampir saya memukulnya lagi. Di jalan, saat saya jualan koran, saya sering merasa punya dendam yang besar tapi tidak tahu dendam oleh siapa dan karena apa. Emak tidak bisa ke dokter. Tapi orang lain bisa dengan mobil mewah melenggang begitu saja di depan saya, sesekali bertelepon dengan handphone. Dan di seberang stopan itu, di warung jajan bertingkat, orang-orang mengeluarkan ratusan ribu untuk sekali makan. Maka tekad saya, Emak harus ke dokter. Karena dari jualan koran tidak cukup, saya merencanakan untuk mencopet.<br /><br />Berhari-hari saya mengikuti bus kota, tapi saya tidak pernah berani menggerayangi saku orang. Keringat dingin malah membasahi baju. Saya gagal jadi pencopet. Dan begitu saya melihat orang-orang belanja di toko, saya melihat Ibu memasukkan dompet ke kantong plastik. Maka saya ikuti Ibu. Di atas jembatan penyeberangan, saya pura-pura menabrak Ibu dan cepat mengambil dompet. Saya gembira ketika mendapatkan uang 300 ribu lebih. Saya segera mendatangi Emak dan mengajaknya ke dokter.<br /><br />Tapi Ibu, Emak malah menatap saya tajam. Dia menanyakan, dari mana saya dapat uang. Saya sebenarnya ingin mengatakan bahwa itu tabungan saya, atau meminjam dari teman. Tapi saya tidak bisa berbohong. Saya mengatakan sejujurnya, Emak mengalihkan pandangannya begitu saya selesai bercerita.<br /><br />Di pipi keriputnya mengalir butir-butir air. Emak menangis. Ibu, tidak pernah saya merasakan kebingungan seperti ini. Saya ingin berteriak. Sekeras-kerasnya. Sepuas-puasnya. Dengan uang 300 ribu lebih sebenarnya saya bisa makan-makan, mabuk, hura-hura. Tidak apa saya jadi pencuri. Tidak perduli dengan Ibu, dengan orang-orang yang kehilangan. Karena orang-orang pun tidak perduli kepada saya. Tapi saya tidak bisa melakukannya. Saya harus mengembalikan dompet Ibu. Maaf.”<br />Surat tanpa tanda tangan itu berulang kali saya baca. Berhari-hari saya mencari-cari anak muda yang bingung dan gelisah itu. Di setiap stopan tempat puluhan anak-anak berdagang dan mengamen. Dalam bus-bus kota. Di taman-taman. Tapi anak muda itu tidak pernah kelihatan lagi. Siapapun yang berada di stopan, tidak mengenal anak muda itu ketika saya menanyakannya.<br /><br />Lelah mencari, di bawah pohon rindang, saya membaca dan membaca lagi surat dari pencopet itu. Surat sederhana itu membuat saya tidak tenang. Ada sesuatu yang mempengaruhi pikiran dan perasaan saya. Saya tidak lagi silau dengan segala kemewahan. Ketika Kang Yayan membawa hadiah-hadiah istimewa sepulang kunjungannya ke luar kota, saya tidak segembira biasanya.Saya malah mengusulkan oleh-oleh yang biasa saja. Kang Yayan dan kedua anak saya mungkin aneh dengan sikap saya akhir-akhir ini.<br /><br />Tapi mau bagaimana, hati saya tidak bisa lagi menikmati kemewahan. Tidak ada lagi keinginan saya untuk makan di tempat-tempat yang harganya ratusan ribu sekali makan, baju-baju merk terkenal seharga jutaan, dan sebagainya. Saya menolaknya meski Kang Yayan bilang tidak apa sekali-sekali. Saat saya ulang tahun, Kang Yayan menawarkan untuk merayakan di mana saja. Tapi saya ingin memasak di rumah, membuat makanan, dengan tangan saya sendiri.<br /><br />Dan siangnya, dengan dibantu Bi Nia, lebih seratus bungkus nasi saya bikin. Diantar Kang Yayan dan kedua anak saya, nasi-nasi bungkus dibagikan kepada para pengemis, para pedagang asongan dan pengamen yang banyak di setiap stopan. Di stopan terakhir yang kami kunjungi, saya mengajak Kang Yayan dan kedua anak saya untuk makan bersama. Diam-diam air mata mengalir di mata saya.<br /><br />Yuni menghampiri saya dan bilang, “Mama, saya bangga jadi anak Mama.”<br /><br />Dan saya ingin menjadi Mama bagi ribuan anak-anak lainnya.<br /><br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-11165896847324415762010-05-20T20:00:00.007+07:002010-05-20T20:13:47.437+07:0010 Racun Psikolog Dalam Diri<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJzCDw7Ae4Mxf0urQtTlYFl-jCTlc7QabC1dP_OS8TRhu_im4gHoEIbZ9KvNeVurDCQGHkIFfWGDX6vK4KP8ubi83wRWFApo7hyHZTKVOiKYmhuB_1KrW5MIueBbY5XzdpzGxSb1qUzCk/s1600/poison-flask-1.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJzCDw7Ae4Mxf0urQtTlYFl-jCTlc7QabC1dP_OS8TRhu_im4gHoEIbZ9KvNeVurDCQGHkIFfWGDX6vK4KP8ubi83wRWFApo7hyHZTKVOiKYmhuB_1KrW5MIueBbY5XzdpzGxSb1qUzCk/s400/poison-flask-1.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473339030985730818" /></a>Racun pertama : Menghindar<br />Gejalanya, laridari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab, padahal dengan melarikan diri dari kenyataan kita hanya akan mendapatkan kebahagiaan semu yang berlangsung sesaat.<br />Antibodinya : Realitas<br />Cara : Berhentilah menipu diri. Jangan terlalu serius dalam menghadapi masalah karena rumah sakit jiwa sudah dipenuhi pasien yang selalu mengikuti kesedihannya dan merasa lingkungannya menjadi sumber frustasi. Jadi, selesaikan setiap masalah yang dihadapi secara tuntas dan yakinilah bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu harus diupayakan dengan keras.<br /><br />Racun kedua : Ketakutan<br />Gejalanya, tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain bisa disebabkan kesulitan keuangan, konflik perkimpoian, kesulitan seksual.<br />Antibodinya : Keberanian<br />Cara : Hindari menjadi sosok yang bergantung pada kecemasan. Ingatlah 99 persen hal yang kita cemaskan tidak pernah terjadi. Keberanian adalah pertahanan diri paling ampuh. Gunakan analisis intelektual dan carilah solusi masalah melalui sikap mental yang benar. Kebenarian merupakan merupakan proses reedukasi. Jadi, jangan segan mencari bantuan dari ahlinya, seperti psikiater atau psikolog.<br /><span class="fullpost"><br />Racun ketiga : Egoistis<br />Nyiyir, materialistis, agresif, lebih suka meminta daripada memberi.<br />Antibodinya : Bersikap sosial.<br />Cara : Jangan mengeksploitasi teman. Kebahagiaan akn diperoleh apabila kita dapat menolong orang lain. Perlu diketahui orang yang tidak mengharapkan apapun dari orang lain adalah orang yang tidak pernah merasa dikecewakan.<br /><br />Racun keempat : Stagnasi<br />Gejalanya berhenti satu fase, membuat diri kita merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia.<br />Antibodinya : Ambisi<br />Cara : Teruslah bertumbuh, artinya kita terus berambisi di masa depan kita. kita kan menemukan kebahagiaan dalam gairah saat meraih ambisi kita tersebut.<br /><br />Racun kelima : Rasa rendah diri<br />Gejala : Kehilangan keyakinan diri dan kepercayaan diri serta merasa tidak memiliki kemampuan bersaing.<br />Antibodinya : Keyakinan diri.<br />Cara : Seseorang tidak akan menang bila sebelum berperang yakin dirinya aka kalah. Bila kita yakin akan kemampuan kita, sebenarnya kita sudah mendapatkan separuh dari target yang ingin kita raih. Jadi, sukses berawal pada saat kita yakin bahwa kita mampu mencapainya.<br /><br />Racun keenam : Narsistik<br />Gejala : Kompleks superioritas, terlampau sombong, kebanggaan diri palsu.<br />Antibodinya : Rendah hati.<br />Cara : Orang yang sombong akan dengan mudah kehilangan teman, karena tanpa kehadiran teman, kita tidak akan bahagia. Hindari sikap sok tahu. Dengan rendah hati, kita akan dengan sendirinya mau mendengar orang lain sehingga peluang 50 persen sukses sudah kita raih.<br /><br />Racun ketujuh : Mengasihani diri<br />Gejala : Kebiasaan menarik perhatian, suasana yang dominan, murung, menghunjam diri, merasa menjadi orang termalang di dunia.<br />Antibodinya : Sublimasi<br />Cara : Jangan membuat diri menjadi neurotik, terpaku pada diri sendiri. Lupakan masalah diri dan hindari untuk berperilaku sentimentil dan terobsesi terhadap ketergantungan kepada orang lain.<br /><br />Racun kedelapan : Sikap bermalas-malasan<br />Gejala : Apatis, jenuh berlanjut, melamun, dan menghabiskan waktu dengan cara tidak produktif, merasa kesepian.<br />Antibodinya : Kerja<br />Cara : Buatlah diri kita untuk selalu mengikuti jadwal kerja yang sudah kita rencanakan sebelumnya dengan cara aktif bekerja. Hindari kecenderungan untuk membuat keberadaaan kita menjadi tidak berarti dan mengeluh tanpa henti.<br /><br />Racun kesembilan : Sikap tidak toleran<br />Gejala : Pikiran picik, kebencian rasial yang picik, angkuh, antagonisme terhadap agama tertentu, prasangka religius.<br />Antibodinya : Kontrol diri<br />Cara : Tenangkan emosi kita melalui seni mengontrol diri. Amati mereka secara intelektual. Tingkatkan kadar toleransi kita. Ingat bahwa dunia diciptakan dan tercipta dari keberagaman kultur dan agama.<br /><br />Racun kesepuluh : Kebencian<br />Gejala : Keinginan balas dendam, kejam, bengis.<br />Antibodinya : Cinta kasih<br />Cara : Hilangkan rasa benci. Belajar memaafkan dan melupakan. Kebencian merupakan salah satu emosi negatif yang menjadi dasar dari rasa ketidakbahagiaan. Orang yang memiliki rasa benci biasanya juga membenci dirinya sendiri karena membenci orang lain. Satu-satunya yang dapat melenyapkan rasa benci adalah cinta. Cinta kasih merupakan kekuatan hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.<br /><br />Simpanlah paket tiket untuk perasaan tidak bahagia dan mengaculah pada paket tiket ini saat kita sedang mengalami rasa depresi dan tidak bahagia. Gunakan sebagai sarana pertolongan pertama dalam kondisi mental gawat darurat demi terhindar dari ketidakbahagiaan berlanjut pada masa mendatang. ***<br /><br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-15327785581762622702010-05-20T20:00:00.006+07:002010-05-20T20:12:38.873+07:0010 Karakter Pemenang dan Pecundang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3cR-_Rxou9rODutA9Yl_aC1HskDvGAkzeWL7wH8-P6lfmrwzMmVBCdSGCccXk1U2ItKXda3hqNh9rnzhrTd4uixC7CCdgVU-jt7Uy83j66aQhSKLurGmpZbtJxVB25MRl2J0AdpzlfLI/s1600/winner_vs_loser1.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 338px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3cR-_Rxou9rODutA9Yl_aC1HskDvGAkzeWL7wH8-P6lfmrwzMmVBCdSGCccXk1U2ItKXda3hqNh9rnzhrTd4uixC7CCdgVU-jt7Uy83j66aQhSKLurGmpZbtJxVB25MRl2J0AdpzlfLI/s400/winner_vs_loser1.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473339174143060066" /></a>Kenali Karakter Anda !!!!<div><br />01. Ketika pemenang melakukan kesalahan dia berkata “saya salah!” / Ketika pecundang melakukan kesalahan dia berkata, “ini bukan salah saya!”<br /><br />02. Pemenang berkata, “saya sudah baik, tapi saya bisa lebih baik lagi!” / Pecundang berkata, “saya tidak sejelek orang lain!”<br /><br />03. Pemenang mencoba belajar dari setiap orang yang lebih baik dari pada dia. / Pecundang selalu mencoba menjatuhkan orang lain.<br /><span class="fullpost"><br />04. Pemenang berkata, “mari saya kerjakan ini untuk anda!” / Pecundang berkata, “itu bukan pekerjaan saya!”<br /><br />05. Pemenang berkata, “pasti ada cara lebih baik mengerjakannya! “ / Pecundang berkata, “begitulah biasanya dikerjakan disini!”<br /><br />06. Pemenang berkata, “ini sulit tapi mungkin!” / Pecundang berkata, “ini mungkin tapi sangat sulit untuk mengerjakan! “<br /><br />07. Pemenang selalu mempunyai rencana-rencana. / Pecundang selalu mencari alasan.<br /><br />08. Pemenang mempunyai komitmen-komitmen. / Pecundang hanya berjanji-janji saja.<br /><br />09. Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban. / Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah.<br /><br />10. Pemenang tuntas memecahkan masalah. / Pecundang selalu tanggung-tanggung & tidak pernah memecahkan masalah.<br /><br />Termasuk yang manakah diri kita ?….<br /><br /></span></div>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-61966027260187293502010-05-20T19:44:00.008+07:002010-05-20T19:59:54.010+07:00Kapan Terakhir Mengasah Kapak Anda ?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6Xc9MWK464TX3F4Qn6aRbUcagTbKFnlf4fuGoRTiwX0l4zLauL2gEgjKg9MYRH-2XAUaoc0EH3BjxixGnBe_OTTNjFjuQLNKHyZq_3-ogZfpahAf8bOTUHmuAReHwvjo4zcwy0a_w5BQ/s1600/kapak+kayu.JPG"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6Xc9MWK464TX3F4Qn6aRbUcagTbKFnlf4fuGoRTiwX0l4zLauL2gEgjKg9MYRH-2XAUaoc0EH3BjxixGnBe_OTTNjFjuQLNKHyZq_3-ogZfpahAf8bOTUHmuAReHwvjo4zcwy0a_w5BQ/s400/kapak+kayu.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473334349965816850" /></a>Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.<br />Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.<br /><br />Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, "Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu."<br /><span class="fullpost"><br />Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. "Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku. Bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?" pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.<br /><br />Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, "Kapan terakhir kamu mengasah kapak?" "Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu. Saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga," kata si penebang.<br /><br />"Nah, di sinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apa pun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!" perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.<br /><br />"Xiu Xi Bu Shi Zou Deng Yu Chang De Lu" Istirahat bukan berarti berhenti.<br /><br />"Er Shi Yao Zou Geng Chang De Lu"<br />Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi.<br /><br />Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru!<br /><br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-38496197020757114672010-05-20T19:44:00.007+07:002010-05-20T19:59:15.206+07:00Tuhan Menciptakan Kejahatan ?????<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglBcqiBHY1yypRskQj3jdWsYyZFOoSm-8dYAWiM_XzhRPcn2ZAg84hLwWC-jZfwP6aRf4svhXfNEnV9DnbG5TojPYx07WyU6TEbrOEpC9dWTYSklqEjdGImhovSwne5d-cyyt1GntGz_I/s1600/albert-einstein.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 271px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglBcqiBHY1yypRskQj3jdWsYyZFOoSm-8dYAWiM_XzhRPcn2ZAg84hLwWC-jZfwP6aRf4svhXfNEnV9DnbG5TojPYx07WyU6TEbrOEpC9dWTYSklqEjdGImhovSwne5d-cyyt1GntGz_I/s400/albert-einstein.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473335552384648418" /></a>Apakah Tuhan menciptakan kejahatan ?????<br /><br />Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantanG mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".<br /><br />"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.<br /><br />"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut. Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."<br /><span class="fullpost"><br />Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata,<br /><br />"Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?""Tentu saja," jawab si Profesor<br /><br />Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"<br /><br />"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya. Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.<br /><br />Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"<br /><br />Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."<br /><br />Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."<br /><br />Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"<br /><br />Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara - perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan." Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,<br /><br />"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih sayang Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."<br /><br />Profesor itu terdiam. Nama mahasiswa itu adalah <b>Albert Einstein</b>.<br /><br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-218375742199829206.post-23804270869224489942010-05-20T19:37:00.002+07:002010-05-20T19:41:46.148+07:00Percayalah Intuisi Anda<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjABcbdZ1rendQae_iYTUKzDX_Qk-S1u7l0yj_fjf_2GG0sgQWDTzEI0yAWHQqF1an9rw_QC-aNoPpcboHpiDY1JNWzSJ4qZ9e90Pha4TDGenvinpH8stm42k15JtPOxxEXiRcfapXVpSM/s1600/gc_intuition.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjABcbdZ1rendQae_iYTUKzDX_Qk-S1u7l0yj_fjf_2GG0sgQWDTzEI0yAWHQqF1an9rw_QC-aNoPpcboHpiDY1JNWzSJ4qZ9e90Pha4TDGenvinpH8stm42k15JtPOxxEXiRcfapXVpSM/s400/gc_intuition.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473331387091013682" /></a>Berapa sering anda berkata kepada diri sendiri, setelah menghadapi kenyataan, "Aku tau seharusnya aku melakukan itu"? Berapa sering anda secara intuitif mengetahui sesuatu tetapi malahan membuat diri anda berusaha memikirkan pemecahannya sendiri?<br /><br />Mempercayai intuisi berarti mendengarkan dan mempercayai bahwa suara batin yang hening ini mengetahui apa yang perlu kita lakukan, tindakan apa yang perlu diambil, atau perubahan apa yang perlu diambil dalam hidup kita. Banyak dari kita tidak mendengarkan intuisi karena takut bahwa tak mungkin kita mengetahui sesuatu tanpa memikirkannya terlebih dahulu, atau takut bahwa jawaban yang benar mungkin dapat sangat jelas.<br /><span class="fullpost"><br />Kita mengatakan sesuatu kepada diri kita seperti ini, "Ini tak mungkin benar" atau "Aku tak mungkin melakukan ini." Dan, begitu kita membiarkan pikiran kita ini memasuki gambaran itu, kita akan mengabaikan gambaran itu. Kita lalu mengajukan keterbatasan-keterbatasan kita, yang kemudian jadi melekat pada diri kita.<br /><br />Bila kita dapat mengatasi rasa takut bahwa intuisi kita akan memberi jawaban yang salah, bila kita dapat belajar mempercayainya, hidup kita akan menjadi petualangan ajaib seperti yang kita inginkan. Mempercayai intuisi seperti menghilangkan hambatan untuk memperoleh kenikmatan dan kebijakan. Inilah cara untuk membuka mata dan hati terhadap sumber kebijakan dan kecerdasan yang terbesar.<br /><br />Bila anda tak terbiasa mempelajari intuisi, mulailah dengan menyisihkan sedikit waktu hening untuk menjernihkan pikiran dan dengarkanlah. Abaikan dan hilangkan pikiran yang biasa ada di kepala dan pikiran yang merusak diri yang memasuki pikiran dan perhatikanlah pikiran-pikiran tenang yang mulai muncul.<br /><br />Bila anda merasakan ada pikiran-pikiran menyenangkan yang tidak biasa muncul di kepala anda, perhatikanlah dan ambillah tindakan. Bila, sebagai contoh, anda mendapatkan pesan untuk menulis atau menelepon seorang yan anda cintai, lakukanlah. Bila intuisi mengatakan anda harus memperlambat kegiatan atau meluangkan lebih banyak waktu untuk diri sendiri, usahakanlah agar itu terjadi. Bila anda diingatkan akan sebuah kebiasaan yang perlu diperhatikan, perhatikanlah. Anda akan menemukan bahwa bila intuisi memberikan pesan dan anda membalasnya dengan melakukan tindakan, anda sering kali akan diberi imbalan berupa pengalaman positif yang menyenangkan.<br /><br />Mulailah mempercayai intuisi anda hari ini dan anda akan menyaksikan dunia yang lebih berbeda dalam hidup ini.<br /><br /></span>Thailand aik aikhttp://www.blogger.com/profile/10964108109700651247noreply@blogger.com0